KONSEPSI MASYARAKAT IDEAL MENURUT AL-QUR’AN

Authors

  • Fariza Makmun Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, Indonesia
  • Faizal Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, Indonesia

Keywords:

Masyarakat Ideal, khaira ummah, ummatan wasathan, ummah muqtashidah.

Abstract

Masyarakat ideal adalah civil society atau al-mujtama’ al-madani, sekelompok orang dalam suatu bangsa atau negara yang taat pada aturan-aturan hukum, serta tatanan kemasyarakatan, selalu mengacu pada “pola hidup masyarakat yang tebaik, berkeadilan, dan berperadaban”. Dalam istilah al-Qur’an, dikontekskan dengan istilah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafūr. Terminologi masyarakat ideal dalam perspektif al-Qur’an, ditemukan melalui term ummah pada ayat-ayat makkiyah dan madaniyah yang walaupun tidak semuanya memiliki sabab al-nuzul, namun kesemua ayat tersebut saling berkaitan, sehingga melahirkan nilai-nilai dasar kemasyarakatan (al-mujtama’) dalam arti kumpulan atau komunitas, misalnya; komunitas binatang, komunitas jin dan manusia. Dari nilai-nilai dasar kemasyarakatan ini, maka lahirlah konsep masyarakat ideal, yakni masyarakat yang ideal yang teriterpretasi dalam tiga istilah, yakni masyarakat yang utama dan terbaik (khaira ummah), masyarakat yang seimbang (ummatan wasathan), dan masyarakat moderat (ummah muqtashidah). Konsep masyarakat ideal seperti yang disebutkan ini lalu diimplementasikan oleh Nabi saw, di masyarakat Madinah yang ditandai dengan adanya Sahifah ay Watsiqah Madīnah atau Madinah Charter, yakni “Piagam Madinah” yang item-itemnya meliputi enam prinsip, yakni asas kebebasan beragama, asas persamaan, asas kebersamaan, asas keadilan, asas perdamaian, dan asas musyawarah.

References

Abd. Muin Salim, Metodologi Tafsir, Sebuah Rekonstruksi Epistimologis Memantapkan Keberadaan Ilmu Tafsir sebagai disiplin ilmu “Orasi Pengukhan Guru Besar” (Ujungpandang, IAIN Alaudin, 1999)

Abdul Syani, Sosiologi Skematika, Teori dan terapan (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. I

Abu al-Hasan bin Ali bin Ahmad, Asbab al-Nuzul, ( Jakarta, Dinamika Utama, t.th.)

Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jilid 5

Ali Syari’ati, Membangun Masa Depan Islam, (Bandung, Mizan, 1993)

Asrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial (Bandung , Bina Cipta, 1979), Cet. I

Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi (Jakarta, Aksara Baru t.th.), Cet. V

Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, (Bandung, Mizan, 1997)

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol. 2, (Jakarta, Lentera Hati, 2005), Cet. III,

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Mandhu’i atas Pelbagai Persoalan umat, (Bandung Mizan, 1998), Cet. VIII,

M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an ; Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci, (Jakarta, Paramadina, 1996), Cet. I

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet.ke1

Sayyid Qutub, Petunjuk Jalan, (Yogyakarta: Media Dakwah, 1995)

Sayyid Quthub, Tafsir fi Zhilalil Qur’an ( dibawah Naungan al-Qur’an), Penterjemah As’ad Yasin dkk., (Jakarta: Gema Insani, 2000)

Abū al-Fidā Ismail bin Kasīr, Tafsīr al-Qur’ān al-Azhīm (Semarang: Toha Putra, t.th), h

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Jakarta, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1992)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahsa Indonesia (cet. II, Jakarta: Balai Pustaka, 1989)

Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002)

CD. Rom Hadis al Syarif al Tis’ah dalam Shahih, hadis nomor 70, Kitab Iman

Downloads

Published

2024-05-31

Issue

Section

Articles