An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)
https://journal.nabest.id/index.php/annajah
<p><strong style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong><span style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam. <strong>Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong>terbit 6 Kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November dengan jumlah naskah sebanyak 6 Naskah.</span></p> <table style="width: 100%;" border="0" width="100%" rules="none"> <tbody> <tr> <td style="width: 25.4282%;" width="190" height="100"><img style="float: left;" src="https://journal.nabest.id/public/journals/2/journalThumbnail_en_US.jpg" width="200" height="318" /></td> <td style="width: 74.4401%;"> <table class="data" style="height: 257px; width: 100%;" border="0" width="100%"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Journal Title</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><strong>An Najah <em>(Jurnal Pendidikann Islam dan Sosial Keagamaan)</em></strong></td> </tr> <tr style="height: 23px;" valign="top"> <td style="height: 23px;" width="30%"><strong>Subjects</strong></td> <td style="height: 23px;">:</td> <td style="height: 23px;" width="70%"><strong>annajah</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Language</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">Indonesia and English</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>e-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-965X</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>p-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-9633</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%">Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Publisher</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a title="WEB" href="https://web.nabest.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>NAJAH BESTARI</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>DOI</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">-</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Citation Analysis</strong> </td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=LGFEnskAAAAJ&hl=en&authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Editor-in-chief</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a title="Google scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=cbKZSNcAAAAJ&hl=en" target="_blank" rel="noopener"><strong>Dr. Muhamad Rudi Wijaya</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Email</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a href="mailto:rudiwijaya68@gmail.com">rudiwijaya68@gmail.com</a> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> </tbody> </table>Najah Bestarien-USAn Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)2964-9633PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KESADARAN EKOLOGIS PESERTA DIDIK: TINJAUAN NILAI-NILAI AL-QUR'AN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/728
<p>Kajian ini bertujuan untuk menganalisis konsep ekologi dalam perspektif Al-Qur’an serta menguraikan peran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membangun kesadaran ekologis peserta didik, dengan latar belakang meningkatnya kerusakan lingkungan akibat perilaku eksploitasi manusia. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka melalui penelusuran dan analisis terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, kitab tafsir, literatur akademik, serta artikel ilmiah yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan melalui tiga prinsip utama, yakni khalifah, mizan, dan amanah, yang mengarahkan manusia untuk mengelola bumi dengan bertanggung jawab, menjaga keseimbangan ekosistem, serta menghindari segala bentuk kerusakan (fasad). Selain itu, PAI memiliki peran strategis dalam penguatan kesadaran ekologis melalui integrasi nilai-nilai keislaman terkait lingkungan ke dalam kurikulum, bahan ajar, dan metode pembelajaran seperti tadabbur alam dan proyek aksi lingkungan. Dengan demikian, pendidikan Islam berkontribusi penting dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, peduli lingkungan, serta berkomitmen mewujudkan keberlanjutan kehidupan</p>Aryogo Adi GunaMuh. FauziYelfi Dewi S
Copyright (c) 2025 Aryogo Adi Guna, Muh. Fauzi, Yelfi Dewi S
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-032025-12-035119HARMONISASI ILMU: PERSPEKTIF FILOSOFI, ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI DAN IMPLEMENTATIF UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/748
<p>Penelitian ini membahas konsep Harmonisasi Ilmu sebagai kerangka integratif dalam pengembangan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, harmonisasi ilmu diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara nilai-nilai Islam, kemajuan sains, dan pelestarian budaya lokal. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menelaah landasan filosofis, ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari integrasi keilmuan yang dikembangkan UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Secara ontologis, tauhid menjadi basis seluruh pengetahuan; secara epistemologis, ilmu diperoleh melalui perpaduan wahyu, akal, dan pengalaman empiris; secara aksiologis, orientasi ilmu diarahkan pada nilai-nilai Islam seperti tawassuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh dalam rangka mewujudkan maqashid al-syariah. Institusi ini kemudian mengimplementasikan konsep tersebut melalui pembidangan lima rumpun ilmu yang meliputi ilmu berbasis wahyu, ilmu alam, ilmu sosial, humaniora, dan ilmu alat. Hasil kajian menunjukkan bahwa harmonisasi ilmu tidak hanya memperkuat karakter dan kompetensi akademik mahasiswa, tetapi juga menjadi strategi pendidikan untuk mencetak generasi yang berwawasan global berakar pada tradisi, dan mampu berkontribusi bagi kesejahteraan Masyarakat.</p>Muhammad MuzakiHani Atus SolehaNaelum MinatikaMega Nur FadilahArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Muhammad Muzaki, Hani Atus Soleha, Naelum Minatika, Mega Nur Fadilah, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-102025-12-1051141148NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DALAM SURAH AL-MA'UN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN EMPATI DAN SOLIDARITAS DI ERA INDIVIDUALISME
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/737
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam <em>Surah Al-Ma’un</em> sebagai dasar pembentukan empati dan solidaritas sosial di era modern yang ditandai oleh meningkatnya individualisme. Hasil kajian menunjukkan bahwa <em>Surah Al-Ma’un</em> mengandung pesan fundamental tentang keseimbangan antara iman dan kepedulian sosial. Ayat-ayatnya menegaskan bahwa ibadah tidak bermakna apabila tidak disertai tanggung jawab sosial terhadap anak yatim dan fakir miskin. Nilai-nilai seperti empati, solidaritas, dan amal sosial dalam surah ini dapat diimplementasikan dalam pendidikan karakter Islam melalui pembelajaran kontekstual dan pembiasaan social Penelitian ini menegaskan bahwa <em>Surah Al-Ma’un</em> merupakan landasan konseptual yang efektif untuk membangun masyarakat berakhlak sosial dan berkeadilan</p>Durratul Lutfiah QaidahSarwadi
Copyright (c) 2025 Durratul Lutfiah Qaidah, Sarwadi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-062025-12-06517680ANALISIS KOMPARATIF PENERAPAN GREEN BANKING PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/770
<p>Penerapan Green Banking menjadi salah satu strategi penting dalam mendorong keuangan berkelanjutan dan pembangunan ramah lingkungan di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep, prinsip, serta implementasi Green Banking pada bank syariah dan bank konvensional dengan menyoroti perbedaan pendekatan, tingkat penerapan, serta faktor pendorong dan penghambat yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan library research berbasis studi literatur melalui pengkajian regulasi, dokumen kelembagaan, dan penelitian terdahulu terkait keuangan berkelanjutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa bank syariah menerapkan Green Banking dengan dasar nilai-nilai maqashid syariah, yang menekankan kemaslahatan, etika, dan tanggung jawab moral terhadap lingkungan. Sementara itu, bank konvensional lebih banyak berpedoman pada kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) serta regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai instrumen implementasi. Perbedaan orientasi nilai menyebabkan variasi strategi dan prioritas kebijakan pada kedua jenis bank tersebut. Faktor pendorong implementasi Green Banking meliputi regulasi pemerintah, tuntutan pasar, dan peningkatan kesadaran institusional, sedangkan tantangannya mencakup keterbatasan sumber daya manusia, biaya implementasi yang tinggi, serta rendahnya inovasi produk hijau. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa Green Banking memiliki potensi besar dalam memperkuat ketahanan industri perbankan dan mendorong transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia, namun dibutuhkan komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitasnya dalam kedua sistem perbankan</p>Alwira Anggun SalsabillaAmelina Nur WahyuniMohammad MiftahurrizzaShely Syamsiyatud DuhaAmalia Nuril Hidayati
Copyright (c) 2025 Alwira Anggun Salsabilla, Amelina Nur Wahyuni, Mohammad Miftahurrizza, Shely Syamsiyatud Duha, Amalia Nuril Hidayati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-152025-12-1551208216PENDIDIKAN ISLAM, DASAR DAN KARAKTERISTIKNYA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/745
<p>Pendidikan Agama Islam merupakan sistem pendidikan yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan tujuan membentuk manusia paripurna (insan kāmil). Makalah ini membahas dasar dan karakteristik pendidikan Islam secara filosofis dan normatif. Dasar pendidikan Islam mencakup sumber ilahiah (Al-Qur’an dan Sunnah), rasional (akal), serta historis-sosiologis yang menegaskan relevansi pendidikan Islam dalam konteks kehidupan modern. Sementara itu, karakteristik pendidikan Islam meliputi sifat rabbāniyyah (ketuhanan), insāniyyah (kemanusiaan), syumūliyyah (komprehensif), dan wasathiyyah (moderasi). Dengan keempat karakteristik tersebut, pendidikan Islam menampilkan corak integral yang menghindarkan dikotomi ilmu, menyeimbangkan dimensi duniawi dan ukhrawi, serta mendorong terbentuknya generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Analisis dalam makalah ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga transformasi nilai yang berperan penting dalam pembangunan peradaban. Refleksi akademik dari kajian ini menegaskan bahwa penguatan dasar dan karakteristik pendidikan Islam sangat penting untuk menghadapi tantangan global, menjaga identitas keislaman, serta mewujudkan masyarakat yang berkeadaban.</p>Asep Misbahul Anam
Copyright (c) 2025 Asep Misbahul Anam
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-092025-12-0951133140REKONSILIASI SAINS ISLAM KONSEP, PRINSIP, DAN IMPLEMENTASI HUMANISASI ILMU
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/735
<p><strong><em>This research is motivated by the perceived contradiction between the values of modern scientific knowledge and Islamic religious studies. The objective is to deepen and formulate the Reconciliation of Islamic Science through the concept of the Humanization of Knowledge. This study employs a conceptual literature review method by analyzing relevant written sources. The results indicate that the Reconciliation of Islamic Science is realized through a comprehensive understanding of the Humanization of Knowledge, which is characterized by three main principles: the utilization of knowledge in understanding religious teachings, the relevance of religious teachings to social problems, and the internalization of the substance of teachings into the human personality. The implementation of the Humanization of Knowledge affirms the integration of the vertical dimension (relationship with God) and the horizontal dimension (relationship with fellow humans) in the development of science. It can be concluded that the Humanization of Knowledge offers a strong framework for aligning science and Islam by placing humanitarian and spiritual values at the core of the entire scholarly process.</em></strong></p>Aini Ainidian SaputriNur Aini Irmasari Muhammad Fadlan RamadanArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Aini Ainidian Saputri, Nur Aini Irmasari , Muhammad Fadlan Ramadan, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-052025-12-05516169PARADIGMA KEILMUAN UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/759
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi untuk memperkuat epistemologi keilmuan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). khususnya dalam konteks harmonisasi ilmu yang ditandai oleh pemisahan antara ilmu agama dan sains di era modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki paradigma keilmuan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, yang berpusat pada gagasan bahwa harmonisasi ilmu adalah upaya untuk mengintegrasikan sains dan agama. Studi ini memanfaatkan pendekatan kualitatif dalam penelitian lembaga pustaka dan menganalisis isi literatur, dokumen institusional, dan kajian akademik yang berkaitan dengan pengembangan paradigma integratif di perguruan tinggi Islam. Hasilnya menunjukkan bahwa paradigma harmonisasi ilmu di UIN GusDur berakar pada prinsip tauhid, yang menempatkan seluruh disiplin ilmu sebagai kesatuan epistemologis yang bersumber dari Allah SWT. Harmonisasi ini dimaksudkan secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk menghasilkan lulusan yang unggul, moderat, humanis, dan sensitif terhadap moral dan sosial. Di UIN GusDur, paradigma harmonisasi keilmuan berfungsi sebagai kerangka konseptual dan pijakan praktis untuk kemajuan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan harmonisasi ilmu secara komprehensif untuk menjawab tantangan keilmuan dan kebutuhan masyarakat kontemporer.</p>Khabibatus SyufiyahMustika DahliaMar’atus SolehkaArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Khabibatus Syufiyah, Mustika Dahlia, Mar’atus Solehka, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-132025-12-1351196201KONSEP, PRINSIP, DAN IMPLEMENTASI ILMUISASI ISLAM DALAM REKONSILIASI SAINS DAN ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/743
<p>Penelitian ini membahas rekonsiliasi sains dan Islam melalui penguatan konsep, prinsip, dan implementasi ilmuisasi Islam sebagai upaya membangun kembali kesatuan paradigma keilmuan. Berangkat dari konsep <em>Wahdatul al-‘Ilm</em>, penelitian ini menegaskan bahwa seluruh pengetahuan baik yang bersumber dari wahyu maupun hasil olah akal dan pengalaman empiris berakar pada satu realitas ketuhanan. Rekonsiliasi ini dipahami sebagai proses penyelarasan antara nilai normatif Islam dan metodologi ilmiah modern, di mana wahyu memberikan arah moral dan spiritual, sementara akal berperan mengolah fakta empiris secara rasional. Melalui pendekatan ilmuisasi Islam ala Kuntowijoyo, integrasi tersebut tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga menuntut pembaruan paradigma pendidikan, penelitian, dan produksi ilmu agar selaras dengan etika dan nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, rekonsiliasi sains dan Islam menjadi strategi penting untuk membangun tradisi keilmuan yang bertauhid, berkeadaban, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan manusia.</p>Novia FirzanahArditya PrayogiFadhilatul Fauziah
Copyright (c) 2025 bigboss bigboss; Novia Firzanah, Arditya Prayogi, Fadhilatul Fauziah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-0851102109REKONSILIASI SAINS ISLAM DAN SAINS DALAM PERSPEKTIF NIDHAL GUESSOUM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/732
<p><em>Penelitian ini </em><em>mengkaji rekonsiliasi antara sains Islam dan sains modern dalam perspektif Nidhal Guessoum, seorang fisikawan Muslim yang mengusulkan konsep sains teistik sebagai jalan tengah untuk menyelaraskan agama dan ilmu pengetahuan. Tujuan utama adalah memperoleh pemahaman mendalam tentang ide-ide, dasar-dasar, dan implementasi rekonsiliasi guna mencapai harmonisasi antara agama dan sains, serta mendorong kemajuan peradaban Muslim. Metode yang digunakan adalah studi pustaka deskriptif, dengan menganalisis berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan artikel relevan untuk menggambarkan tema-tema pokok secara sistematis. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa rekonsiliasi Islam menekankan dialog antaragama, pengembangan epistemologi tauhid, dan penolakan sekularisme Barat. Nidhal Guessoum mengajukan sains teistik sebagai alternatif untuk memberikan makna etis pada sains modern. Prinsip-prinsip rekonsiliasi meliputi: (1) prinsip tidak bertentangan (keselarasan antara wahyu, akal, dan alam); (2) prinsip penafsiran berlapis (interpretasi ayat Al-Qur'an sesuai konteks ilmiah); dan (3) prinsip teisme falsifikatif (integrasi perspektif teistik dengan metode ilmiah). Implementasinya mencakup pendidikan integratif, diskusi antara teolog dan ilmuwan, serta kosmologi Islam modern yang menyelaraskan teori Big Bang dan evolusi dengan ajaran Islam. Kesimpulan menegaskan bahwa rekonsiliasi ini mampu mencegah konflik dan mempromosikan harmonisasi, meskipun menghadapi tantangan seperti perbedaan epistemologi dan resistensi budaya</em></p>Suci AwaliyahAliza NirmalasariBerlian Adenta IslamiArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Suci Awaliyah, Aliza Nirmalasari, Berlian Adenta Islami, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-032025-12-03512935REKONSILIASI SAINS DAN ISLAM: TELAAH KONSEPTUAL DAN IMPLEMENTASI PENGILMUAN ISLAM DI ERA KONTEMPORER
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/757
<p>Artikel ini menganalisis rekonsiliasi antara Islam dan sains modern melalui kajian pustaka yang komprehensif, dengan berfokus pada pemikiran Nidhal Guessoum serta relevansinya dalam wacana keilmuan kontemporer. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi landasan filosofis, prinsip epistemologis, dan implementasi praktis dari upaya integrasi ilmu pengetahuan dengan ajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam mendukung rasionalitas, empirisme, dan keterbukaan intelektual, sehingga memungkinkan dialog konstruktif antara sains dan agama. Penekanan Guessoum pada penafsiran ulang ayat-ayat kauniyah, penolakan terhadap scientific miracelism, serta pengembangan kosmologi Islam modern membuktikan bahwa Islam dapat berdampingan secara harmonis dengan sains mutakhir. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rekonsiliasi antara sains dan Islam bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga penting bagi pembentukan peradaban ilmiah yang etis, holistik, dan relevan dengan tantangan zaman</p>M. Fachrie Zidane PradhanaSasi ApriliaArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 M. Fachrie Zidane Pradhana, Sasi Aprilia, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-132025-12-1351169176GREEN BANKING DAN KONSEP FALAH : KESEJAHTERAAN HOLISTIK DALAM PERBANKAN SYARIAH
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/741
<p>Penelitian ini membahas integrasi konsep green banking dan falah dalam perbankan syariah sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan holistik yang mencakup aspek material, spiritual, dan sosial. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, penelitian ini mengkaji literatur terkait keuangan berkelanjutan, ekonomi Islam, serta regulasi green banking di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip syariah—seperti keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya—sangat selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Green banking memberikan kontribusi positif melalui pembiayaan ramah lingkungan, efisiensi operasional, dan penguatan praktik CSR (Corporate Social Responsibility) berbasis lingkungan. Namun, implementasinya di perbankan syariah masih menghadapi tantangan seperti rendahnya literasi keuangan hijau, minimnya insentif, dan keterbatasan regulasi khusus. Diperlukan strategi penguatan kebijakan, peningkatan edukasi, inovasi produk hijau, serta kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan peran perbankan syariah dalam mewujudkan falah dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia</p>Nafa Atsilla SyahriefRicky Bayu Agus StiyawanIntan Dwi PermatasariMuhammad Arsya Hadi SaputraSaskia Davina AzzahraAmalia Nuril Hidayati
Copyright (c) 2025 Nafa Atsilla Syahrief, Ricky Bayu Agus Stiyawan, Intan Dwi Permatasari, Muhammad Arsya Hadi Saputra, Saskia Davina Azzahra, Amalia Nuril Hidayati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-08518793PENGILMUAN ISLAM: GAGASAN PENGILMUAN KUNTOWIJOYO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/729
<p>Paradigma keilmuan modern telah menciptakan dikotomi tajam antara ilmu agama dan ilmu umum, menyebabkan keilmuan Islam menjadi terlalu tekstual dan normatif, sementara sains sekuler kehilangan landasan etika dan transendensi. Untuk mengatasi hal ini, konsep pengilmuan Islam Kuntowijoyo menawarkan alternatif fondasional yang berbeda dari pendekatan reaktif "islamisasi ilmu". Alih-alih sekadar menambahkan nilai-nilai Islam ke dalam kerangka Barat yang sudah ada, pengilmuan Islam mengambil inti epistemologisnya dari wahyu Ilahi, menerjemahkan prinsip-prinsip Al-Qur'an menjadi teori-teori ilmiah yang rasional, empiris, dan berorientasi sejarah. Proses ini dipandu oleh Trilogi Profetik Kuntowijoyo humanisasi, liberasi, dan transendensi yang memastikan ilmu pengetahuan melayani martabat manusia, keadilan sosial, dan orientasi ketuhanan. Penelitian ini, yang menggunakan studi kepustakaan kualitatif, menunjukkan bahwa pengilmuan Islam menyediakan kerangka terpadu yang koheren untuk pendidikan tinggi Islam (PTKI). Implementasinya dapat dilakukan melalui integrasi kurikulum, metodologi penelitian multidisiplin yang menyelaraskan wahyu dan akal, serta penerapan praktis dalam bidang-bidang seperti ekonomi (keuangan Syariah) dan pendidikan. Pada akhirnya, integrasi ini bukan hanya akademis, melainkan sebuah visi yang diperlukan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan yang membangun peradaban dan membimbing manusia menuju nilai-nilai ilahiah</p>Nur RohmahFara Kanza AzzahraFadilah AmaliaArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Nur Rohmah, Fara Kanza Azzahra, Fadilah Amalia, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-032025-12-0351MODEL-MODEL DIALEKTIKA ILMU DAN AGAMA MENURUT PANDANGAN BARBOUR (KONFLIK, INDEPENDENSI, DIALOG, INTEGRASI)
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/753
<p>Penelitian ini membahas hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama melalui empat model dialektika yang dikemukakan oleh Ian G. Barbour, yaitu konflik, independensi, dialog, dan integrasi. Kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menelaah berbagai sumber ilmiah seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan. Analisis menunjukkan bahwa meskipun model konflik dan independensi masih muncul dalam diskusi publik modern, model dialog dan integrasi lebih menawarkan pendekatan yang konstruktif untuk memahami relasi keduanya. Model dialog membuka ruang komunikasi antara sains dan agama melalui pengakuan terhadap perbedaan metode dan tujuan, sedangkan model integrasi berupaya mensintesiskan keduanya dalam kerangka filosofis yang lebih harmonis. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan interdisipliner, sikap kritis, dan keterbukaan intelektual untuk menghadirkan pemahaman yang seimbang antara sains dan agama dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika masyarakat modern</p>Rr. Maulia Nawangsih NingrumMuhammad Hudzaifah Alfa RizqiNajmi Arif TriyadiArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Rr. Maulia Nawangsih Ningrum, Muhammad Hudzaifah Alfa Rizqi, Najmi Arif Triyadi, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-122025-12-1251161168IMPLEMENTASI HARMONISASI SAINS DAN AGAMA DI UIN GUS DUR BERBASIS PRINSIP, PENDEKATAN, DAN LANGKAH STRATEGIS
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/739
<p>This study aims to explore the implementation of science and religion harmonization at the State Islamic University (UIN) KH. Abdurrahman Wahid, better known as UIN Gus Dur, with a focus on the principles, approaches, and strategic steps implemented to promote scientific integration. The harmonization of science and religion is an effort to bridge scientific rationality with Islamic spirituality, thereby overcoming the dualism between modern knowledge and religious teachings. Using a qualitative approach through a literature review and institutional policy analysis, this study reveals that the harmonization process at UIN Gus Dur is based on integrative-holistic principles and applies an integrated framework that connects faith and knowledge. Strategic efforts include curriculum improvement, faculty development, and the promotion of collaborative research. These initiatives reflect UIN Gus Dur's commitment to building a scientific paradigm rooted in Islamic values while remaining adaptive to advances in modern science.</p> <p> </p>Rahma Mutiara As'syifaAenun Mutoharoh Arditya PrayogiKartini Indah Lestari
Copyright (c) 2025 Rahma Mutiara As'syifa, Aenun Mutoharoh , Arditya Prayogi, Kartini Indah Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-0851125132BURHANI DAN BAYANI DALAM DIALEKTIKA ILMU MENUJU EPISTEMOLOGI ISLAM YANG TRANSFORMATIF
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/700
<p><strong><em>The Islamic epistemological model has so far been dominated by the bayani (textual) and burhani (rational) approaches, which are often positioned in a dichotomous manner. In the contemporary socio-religious context, a single approach has proven to be inadequate to respond to the complexity of the reality of Muslims. This article explores the potential for integrating the two models as a foundation for developing a transformative Islamic epistemology, one that is not only normative but also contextual and offers solutions to the challenges of the present era. Through a qualitative approach with critical literature studies, it was found that the integration of Burhani and Bayani can strengthen the position of Islam as a religion that is intellectually and practically relevant. This study demonstrates that the synergy between reason and text creates space for the emergence of a more inclusive, adaptive, and liberating Islamic epistemology.</em></strong></p>Lailatul ZuhriyahAngellita Salsabila Prasidha
Copyright (c) 2025 Lailatul Zuhriyah BSI, Angellita Salsabila Prasidha
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-042025-12-04513652Deep Learning Pembelajaran Mendalam di Lembaga Pendidikan Islam: Literatur Review
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/747
<p><em>This study aims to examine the application of Deep Learning in Islamic education, particularly in Madrasah Ibtidaiyah (MI) and Madrasah Tsanawiyah (MTs) institutions, as an integrative effort to develop the cognitive, affective, and psychomotor aspects of students. This study uses a qualitative method with a Literature Review approach, analyzing various recent findings from SINTA journals and other academic sources to explain the concepts, principles, and implementation of Deep Learning in Islamic Religious Education (PAI). The results of the study show that the three main principles of Mindful Learning, Meaningful Learning, and Joyful Learning play a significant role in building a more reflective, contextual, and enjoyable learning process. The application of Deep Learning in Islamic educational institutions not only strengthens the internalization of religious values but also improves students' critical thinking skills, learning motivation, and social-emotional skills. Additionally, this approach has been proven to have a positive impact on learning outcomes in the cognitive, affective, and psychomotor domains, making it suitable for strengthening the quality of PAI learning in madrasahs.</em></p>Selfia ZainurDelli MarlinaAprizaldiSumiartiHamzah Irfanda
Copyright (c) 2025 Selfia Zainur, Delli Marlina, Aprizaldi, Sumiarti, Hamzah Irfanda
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-102025-12-1051149160PENGARUH PROGRAM RAMAH ANAK TERHADAP PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 01 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/736
<p>Penelitian ini mengkaji pengaruh program sekolah ramah anak terhadap perilaku <em>bullying</em> di SMP Negeri 01 Limboto, Kabupaten Gorontalo, di mana kasus bullying masih sering terjadi meskipun ada upaya pencegahan melalui kebijakan nasional seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tujuan penelitian adalah menganalisis dampak program tersebut menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan sampel 156 siswa dari populasi 518 siswa melalui stratified random sampling, instrumen kuesioner yang telah divalidasi dan direliabilkan (Alpha Cronbach >0,60), serta uji prasyarat seperti normalitas Kolmogorov-Smirnov dan linearitas. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan pengaruh positif dan signifikan (sig. 0,000 < 0,05; koefisien beta 0,500), sehingga program ramah anak terbukti efektif menciptakan lingkungan sekolah aman, inklusif, dan mengurangi agresi melalui penguatan interaksi guru-siswa serta fasilitas pendukung</p>Siskawati TulukiIbnu Rawandy N. HulaApriliyanus Rakhmadi Pratama
Copyright (c) 2025 Siskawati Tuluki, Ibnu Rawandy N. Hula, Apriliyanus Rakhmadi Pratama
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-062025-12-06517075REKONSILIASI SAINS ISLAM : KONSEP, PRINSIP, DAN IMPELENTASI HUMANISASI ILMU ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/762
<p>Perkembangan sains modern yang cenderung netral-nilai sering menciptakan jarak antara ilmu dan kebutuhan manusia. Dalam perspektif Islam, ilmu tidak hanya dipahami sebagai hasil rasionalitas, tetapi juga sebagai amanah yang harus membawa kemaslahatan. Artikel ini mendiskusikan tentang humanisasi ilmu sebagai pendekatan yang menempatkan nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan pengetahuan dalam tradisi Islam. Penelitian ini menggunakan metode <em>library research</em> dengan menelaah karya Miftahuddin, Sholehan, serta sejumlah pemikir lain yang menyoroti hubungan antara ilmu, nilai moral, dan orientasi kemanusiaan. Analisis dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan konsep dasar humanisasi ilmu, prinsip-prinsip yang melandasinya, dan bentuk implementasinya dalam pendidikan, penelitian, teknologi, kebijakan publik, serta budaya sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa humanisasi ilmu menjadi kunci dalam mengarahkan sains agar tetap berakar pada nilai etika dan mampu menjawab persoalan manusia secara lebih utuh. Dengan pendekatan ini, ilmu tidak hanya berfungsi memproduksi pengetahuan baru, tetapi juga menjaga martabat, keadilan, dan keberlanjutan kehidupan manusia</p>Wazirotun Mila’il UlyaDimas MaulanaAhmad Sabila RosadaArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Wazirotun Mila’il Ulya, Dimas Maulana, Ahmad Sabil Rosada, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-142025-12-1451202207HARMONISASI ILMU: PRINSIP, PENDEKATAN DAN LANGKAH STRATEGIS UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/744
<p>Penelitian ini berfokus pada analisis mendalam terhadap prinsip, pendekatan, serta strategi yang diterapkan oleh Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dalam konteks harmonisasi ilmu. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur (tinjauan pustaka). Sumber data utama penelitian ini berupa jurnal, buku, dan dokumen relevan lainnya, yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan harmonisasi ilmu dilakukan melalui penguatan kerangka epistemologis yang mencakup metode bayani, burhani, dan irfani, serta melalui pengembangan kurikulum dan penerapan metode pembelajaran yang bersifat integratif dan interdisipliner. Upaya ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia, memiliki sikap moderat, serta mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa yang berkeadilan. Strategi ini memprioritaskan dua hal, yaitu memperkuat visi Islam moderat serta menggalakan integrasi antara ilmu keagamaan dan ilmu umum. Secara keseluruhan, prinsip dan langkah strategis tersebut merefleksikan relevansi yang tinggi dalam mengatasi dikotomi antara ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan agama pada lingkup pendidikan tinggi Islam di Indonesia</p>Ris Dwi YulianiIlham Alif PratamaUmi MulyaniNidhya Risthy Ramadhani
Copyright (c) 2025 Ris Dwi Yuliani, Ilham Alif Pratama, Umi Mulyani, Nidhya Risthy Ramadhani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-0851110124PERAN PESANTREN DALAM MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/734
<p><em>Globalization brings progress in many aspects of human life, but it also brings negative effects, particularly regarding the moral values, culture, and behavior of the younger generation. Islamic boarding schools, as Islamic educational institutions that are both traditional and modern, play a crucial role in distilling values through religious education, moral development, and character building. This article examines how Islamic boarding schools contribute to addressing the negative effects of globalization through educational approaches, internalizing values, and enhancing social roles. The method used is desk research, exploring relevant literature on Islamic boarding schools, globalization, and values education. The findings of this study indicate that Islamic boarding schools can serve as a moral bulwark in society by emphasizing character education, strengthening religious culture, increasing digital literacy, and revitalizing social roles. </em></p>Moch Alvinas Naufal Fernanda Adie FernandaMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Moch Alvinas Naufal Fernanda Adie Fernanda, Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-042025-12-04515360KONTRIBUSI ILMUAN MUSLIM TERHADAP PERKEMBANGAN SAINS
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/758
<p>Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan peran dan kontribusi Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta pengaruhnya terhadap peradaban manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Islam terhadap ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari berakar pada ilmu <em>naqliyyah</em>, di mana <em>aqidah</em> berfungsi sebagai paradigma, <em>syariah</em> sebagai standar, dan <em>akhlak</em> sebagai landasan etika. Dalam bidang ilmu rasional, para ilmuwan Muslim memberikan kemajuan yang signifikan dalam bidang kedokteran, matematika, fisika, a astronomi, kimia, serta ilmu sosial seperti ekonomi, geografi, dan psikologi. Selain itu, Islam memiliki peran penting dalam proses transmisi ilmu pengetahuan melalui penerjemahan karya klasik ke dalam bahasa Latin, pengenalan konsep dan metodologi ilmiah ke dunia Barat, pengembangan sistem bilangan desimal, serta kemajuan dalam praktik pendidikan. Kontribusi-kontribusi tersebut menjadi landasan bagi kebangkitan intelektual di eropa mempengaruhi pemikiran modern, dan membentuk kemajuan peradaban global</p>Aeni Shiva SArditya PrayogiNovia KarimahtunnisaMuhammad Irfani Falah
Copyright (c) 2025 Aeni Shiva S, Arditya Prayogi, Novia Karimahtunnisa, Muhammad Irfani Falah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-132025-12-1351177183HARMONISASI ILMU: PARADIGMA KEILMUAN UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/742
<p>Penelitian ini menguraikan gagasan harmonisasi ilmu dalam kerangka pemikiran UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, terutama melalui penggabungan antara pengetahuan berbasis rasional (aqliyah) dan pengetahuan berbasis wahyu (naqliyah). Proses harmonisasi ini dilihat sebagai usaha menyatukan, berdialog, dan berinteraksi secara berkesinambungan antara sains dan agama untuk menciptakan pengetahuan yang holistik, humanis, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Studi ini menganalisis dasar-dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari paradigma keilmuan di UIN Gus Dur, yang berlandaskan pada nilai-nilai moderasi seperti tawassuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh.</p>Nikmatul MazidahHanny Diana HidayatiWaqiatus SalamahArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Nikmatul Mazidah, Hanny Diana Hidayati, Waqiatus Salamah, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-085194101RELEVANSI AL QUR'AN DAN HADITS TENTANG PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DI ERA GLOBAL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/730
<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep pendidikan akidah dan akhlak sebagaimana digariskan dalam Al-Qur’an dan Hadits, serta mengevaluasi relevansinya terhadap pembentukan karakter umat Islam di era global. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menelaah sumber-sumber primer berupa ayat Al-Qur’an dan Hadits, serta referensi sekunder dari karya para ulama klasik, modern, dan penelitian terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akidah memiliki posisi fundamental sebagai dasar keyakinan yang menentukan orientasi perilaku, sedangkan akhlak merupakan implementasi praktis dari akidah yang terinternalisasi. Temuan juga memperlihatkan adanya hubungan kausal antara kemantapan akidah dan kualitas akhlak seseorang. Selain itu, penelitian mengidentifikasi perbedaan konseptual antara akhlak, karakter, dan etika melalui perspektif teologi Islam, psikologi modern, dan filsafat Barat. Analisis menunjukkan bahwa pendidikan akidah-akhlak memiliki kontribusi strategis dalam mengatasi tantangan moral kontemporer seperti degradasi nilai, hedonisme, individualisme, dan disinformasi digital. Penelitian ini menegaskan urgensi integrasi nilai-nilai Qur’ani dan hadis dalam sistem pendidikan untuk memperkuat pembentukan karakter dan pembangunan umat secara berkelanjutan.</p>Lutfi Said Pratama
Copyright (c) 2025 Lutfi Said Pratama
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-032025-12-03511728PERBANDINGAN PANDANGAN MAZHAB TERHADAP PERAN PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN PUBLIK: KAJIAN FIKIH DAN PERSPEKTIF GENDER
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/756
<p>Penelitian ini membahas tiga hal utama yaitu perbedaan dan kesamaan pendapat para mazhab Islam tentang peran perempuan dalam menjadi pemimpin ruang publik, peran perspektif gender dalam membantu memahami situasi dengan lebih adil dan sesuai dengan konteks, serta bagaimana hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan dan praktik kepemimpinan yang mencakup semua lapisan masyarakat Muslim. Tujuan dari penelitian ini adalah memperluas pemahaman tentang hukum Islam terkait kepemimpinan perempuan dengan menggabungkan analisis dari mazhab klasik dan pendekatan gender, sehingga menghasilkan penjelasan hukum yang lebih luas dan mampu merespons perubahan sosial. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan <em>(library research)</em>, yaitu dengan menganalisis buku-buku fikih yang terpercaya serta artikel ilmiah modern yang relevan, baik dari bidang fikih maupun studi gender. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara para mazhab, sebagian membatasi kepemimpinan perempuan berdasarkan pendekatan tekstual, sedangkan yang lain lebih terbuka dengan menempatkan maqasid syariah, kemaslahatan, dan keadilan sosial sebagai acuan utama. Memasukkan perspektif gender juga memperkuat argumen tentang kesetaraan dengan mengevaluasi kepemimpinan berdasarkan kemampuan, etika, dan profesionalisme. Kesimpulannya, penelitian ini mendorong reinterpretasi fikih yang lebih adaptif serta dapat menjadi dasar akademik bagi pengembangan kebijakan dan praktik kepemimpinan perempuan yang inklusif di komunitas Muslim.</p>Yuli SetyawatiLaela Nur CahyaniNaila Kayyisah JannatiWahyu Arif Dwi SetiawanSiyono
Copyright (c) 2025 Yuli Setyawati, Laela Nur Cahyani, Naila Kayyisah Jannati, Wahyu Arif Dwi Setiawan, Siyono
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-132025-12-1351184195HUMANISASI ILMU AGAMA SEBAGAI DASAR REKONSILIASI SAINS DAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF MUHYAR FANANI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/740
<p>Humanisasi ilmu agama menjadi langkah strategis untuk mempertemukan kembali Islam normatif dengan realitas historisnya, terutama dalam menghadapi kemajuan sains modern. Penelitian ini bertujuan menelaah konsep humanisasi ilmu agama sebagai dasar integrasi antara sains dan Islam menurut pemikiran Muhyar Fanani. Metode yang digunakan ialah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui analisis berbagai sumber terkait humanisasi, epistemologi Islam, dan pemikiran Fanani. Hasil kajian menunjukkan bahwa humanisasi ilmu agama dijalankan melalui tiga proses utama: mengoptimalkan ilmu pengetahuan dalam memahami ajaran agama, menyesuaikan ajaran dengan dinamika sosial, serta menerapkan nilai-nilai moral secara reflektif dalam kehidupan individu. Ketiga proses ini membuka ruang dialog yang konstruktif antara ilmu agama dan sains tanpa menghilangkan dimensi ilahiah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa humanisasi memberikan kerangka yang efektif bagi harmonisasi nilai agama dan sains, sehingga keduanya dapat berkolaborasi dalam membangun peradaban yang lebih humanis dan beradab</p>Shyeftya NurdyanHimatun NisaLailatul QodriahArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Shyeftya Nurdyan, Himatun Nisa, Lailatul Qodriah, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-082025-12-08518186