An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)
https://journal.nabest.id/index.php/annajah
<p><strong style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong><span style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam. <strong>Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong>terbit 6 Kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November dengan jumlah naskah sebanyak 6 Naskah.</span></p> <table style="width: 100%;" border="0" width="100%" rules="none"> <tbody> <tr> <td style="width: 25.4282%;" width="190" height="100"><img style="float: left;" src="https://journal.nabest.id/public/journals/2/journalThumbnail_en_US.jpg" width="200" height="318" /></td> <td style="width: 74.4401%;"> <table class="data" style="height: 257px; width: 100%;" border="0" width="100%"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Journal Title</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><strong>An Najah <em>(Jurnal Pendidikann Islam dan Sosial Keagamaan)</em></strong></td> </tr> <tr style="height: 23px;" valign="top"> <td style="height: 23px;" width="30%"><strong>Subjects</strong></td> <td style="height: 23px;">:</td> <td style="height: 23px;" width="70%"><strong>annajah</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Language</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">Indonesia and English</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>e-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-965X</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>p-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-9633</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%">Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Publisher</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a title="WEB" href="https://web.nabest.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>NAJAH BESTARI</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>DOI</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">-</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Citation Analysis</strong> </td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=LGFEnskAAAAJ&hl=en&authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Editor-in-chief</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a title="Google scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=cbKZSNcAAAAJ&hl=en" target="_blank" rel="noopener"><strong>Dr. Muhamad Rudi Wijaya</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Email</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a href="mailto:rudiwijaya68@gmail.com">rudiwijaya68@gmail.com</a> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> </tbody> </table>Najah Bestarien-USAn Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)2964-9633PENGGUNAAN GAMIFICATION DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI KPK DAN FBP MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH MIN 1 KABUPATEN BANGGAI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/663
<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB), melalui penerapan metode pembelajaran <em>Gamification</em>. Penelitian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek penelitian sebanyak 18 siswa kelas V MIN 1 Banggai Kepulauan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap minat dan hasil belajar siswa. Pada pra-siklus, ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 17%, meningkat menjadi 67% pada siklus I, dan mencapai 89% pada siklus II. Penerapan <em>Gamification</em> terbukti efektif dalam menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan metode <em>Gamification</em> dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar</p>Nurfhadila IlahudeFatimah DjafarAsriyati Nadjamuddin
Copyright (c) 2025 Nurfhadila Ilahude, Fatimah Djafar, Asriyati Nadjamuddin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-092025-11-0946112120METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PEMBELAJARAN TAJWID PESERTA DIDIK DI SDN 2 KOPANDAKAN 2 KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/694
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode mengajar guru dalam pembelajaran tajwid serta faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi kemampuan membaca al-Qur’an peserta didik di SDN 2 Kopandakan 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menerapkan berbagai metode seperti metode Iqro’, tartil, talaqqi, ummi, serta memanfaatkan media audio-visual dan kartu huruf hijaiyah sebagai pendukung pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung interaktif, dimana guru memberikan contoh, bimbingan langsung, dan koreksi terhadap kesalahan bacaan peserta didik. Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran meliputi motivasi siswa, peran aktif guru, serta sarana prasarana sekolah yang memadai, sementara faktor penghambat meliputi keterbatasan waktu pembelajaran, perbedaan kemampuan siswa, kurangnya latihan di rumah, dan minimnya bahan ajar tambahan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa variasi metode mengajar guru dan pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pemahaman tajwid dan kualitas membaca al-Qur’an peserta didik.</p>Frija Ariani KobandahaZohra YasinRuwiah Abdullah Buhungo
Copyright (c) 2025 Frija Ariani Kobandaha, Zohra Yasin, Ruwiah Abdullah Buhungo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-222025-11-2246240247INOVASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM INTEGRASI KEILMUAN TWIN TOWERS PERSPEKTIF AKH MUZAKKI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/723
<p>Artikel ini membahas inovasi kurikulum Pendidikan Islam melalui pendekatan integrasi keilmuan Twin Towers dalam perspektif Akh. Muzakki. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana model integratif-multidisipliner tersebut menjadi dasar pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan analisis dokumen yang bersumber dari kurikulum PAI UIN Sunan Ampel Surabaya serta kebijakan nasional pendidikan tinggi Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa model Twin Towers berperan strategis dalam mengatasi dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum dengan menghubungkan dua menara keilmuan keislaman dan sains–humaniora melalui jembatan pendekatan multidisipliner. Dalam perspektif Akh. Muzakki, integrasi ini berlandaskan paradigma Smart-Pious-Honourable, yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kematangan spiritual, dan kearifan moral. Desain kurikulum integratif ini selaras dengan konsep ulul albab dan kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, menghasilkan lulusan muslim yang cerdas, bermartabat, dan berakhlak mulia. Kesimpulannya, inovasi kurikulum berbasis Twin Towers merupakan wujud transformasi pendidikan Islam menuju sistem yang holistik, relevan dengan perkembangan global, dan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman.</p>Dhamar Ibrahim Kadista PutraFirda Diana PutriMoh.faizin
Copyright (c) 2025 Dhamar Ibrahim Kadista Putra, Firda Diana Putri, Moh.faizin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-292025-11-2946378385PENDIDIKAN ISLAM BUKAN SEKADAR ILMU: MENELAAH FONDASI AKSIOLOGIS SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN AKHLAK
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/647
<p>Aksiologis merupakan fondasi penting dalam pendidikan Islam sebagai dasar pembentukan akhlak peserta didik. Pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penyampaian ilmu, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai moral dan spiritual yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode kajian kepustakaan, penelitian ini menelaah konsep aksiologi sebagai landasan nilai dalam proses pendidikan, serta hubungannya dengan pembentukan karakter dan perilaku manusia. Hasil kajian menunjukkan bahwa aksiologi berperan penting dalam menentukan arah, tujuan, dan metode pendidikan agar berpijak pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, amanah, dan tanggung jawab. Ilmu dan akhlak dipahami sebagai dua dimensi yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk manusia seutuhnya. Guru dan lembaga pendidikan menjadi agen utama internalisasi nilai melalui keteladanan dan penciptaan ekosistem pendidikan yang berorientasi moral. Namun, implementasi nilai aksiologis menghadapi tantangan di era modern seperti pengaruh sekularisme, globalisasi budaya, dan media digital. Oleh karena itu, strategi pembelajaran berbasis nilai harus bersifat reflektif, kontekstual, serta terintegrasi dalam kurikulum agar pendidikan Islam mampu melahirkan generasi yang berilmu, berakhlak, dan berkarakter kuat.</p>Fika HeriyatiNurhasanah ChanHerlini Puspika Sari
Copyright (c) 2025 Fika Heriyati, Nurhasanah Chan, Herlini Puspika Sari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-312025-10-31464451DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM DI ERA KHULAFĀUR RASYIDIN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/673
<p>Penelitian ini membahas dinamika pendidikan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin sebagai periode penting dalam sejarah peradaban Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para khalifah — Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali — melanjutkan misi pendidikan Nabi dengan memperluas sistem dan jangkauan pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi pustaka untuk menelusuri perkembangan lembaga pendidikan seperti masjid, kuttab, serta metode dan tujuan pembelajaran pada masa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam di era Khulafaur Rasyidin bersifat dinamis, integratif, dan berorientasi pada nilai, dengan menyeimbangkan pembinaan moral, pengembangan intelektual, serta tanggung jawab sosial. Masa ini menjadi fondasi utama bagi tumbuhnya sistem pendidikan Islam pada masa-masa berikutnya</p>Sholihah Fatimatuz ZahroFudla AfiyatiSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Sholihah Fatimatuz Zahro, Fudla Afiyati, Sugeng Listyo Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-152025-11-1546171178ISLAMISASI ILMU PERSPEKTIF SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS DAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/705
<p>Kemajuan ilmu modern berdampak besar bagi peradaban, namun menimbulkan krisis epistemologis akibat dominasi sekularisme yang memisahkan ilmu dari nilai spiritual. Islamisasi ilmu hadir sebagai upaya mengintegrasikan wahyu, akal, dan pengalaman dalam kerangka epistemologi Islam. Penelitian ini bertujuan menganalisis prinsip-prinsip dasar Islamisasi ilmu menurut Ismail Raji al-Faruqi dan Syed Muhammad Naquib al-Attas serta implementasinya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui analisis literatur akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Faruqi menekankan prinsip tauhid sedangkan al-Attas menekankan epistemologi Islam dan dewesternisasi. Keduanya sepakat bahwa Islamisasi ilmu merupakan transformasi epistemologis untuk mengembalikan ilmu pada nilai-nilai wahyu</p>Sausan ZahraIntan AyuningtyasNurul KhikmahArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Sausan Zahra, Intan Ayuningtyas, Nurul Khikmah, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-272025-11-2746309318INTEGRASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DALAM PENDIDIKAN ISLAM: TELAAH FILSAFAT DAN ETIKA DALAM ERA DISRUPSI DIGITAL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/660
<p>Penelitian ini mengkaji perspektif filsafat Islam terhadap teknologi dan <em>Artificial Intelligence</em> (AI) dalam pendidikan dengan menekankan keseimbangan antara inovasi teknologi dan tanggung jawab moral-spiritual. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis kajian pustaka, penelitian ini menganalisis literatur klasik dan kontemporer Islam yang membahas epistemologi, etika, dan nilai-nilai pendidikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam pandangan filsafat Islam, AI tidak sekadar berfungsi sebagai alat efisiensi, tetapi merupakan perpanjangan dari potensi akal (<em>‘aql</em>) yang dianugerahkan Allah untuk mencapai <em>maslahah</em> (kemaslahatan) bagi manusia. Oleh karena itu, penerapan AI dalam pendidikan harus sejalan dengan nilai-nilai dasar Islam seperti <em>tauhid</em> (keesaan Allah), <em>‘adl</em> (keadilan), <em>ihsan</em> (kebaikan), dan <em>amanah</em> (tanggung jawab). Integrasi AI dalam pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran tanpa mengabaikan dimensi etika dan spiritual. Dengan kerangka filsafat Islam, AI dapat menjadi sarana pengembangan intelektual, moral, dan spiritual yang mengantarkan pada tujuan utama pendidikan Islam, yaitu membentuk <em>insān kāmil</em> manusia sempurna yang berilmu dan berakhlak.</p>Femas Dwi AndhikaSuci RahmiHerlini Puspika Sari
Copyright (c) 2025 Femas Dwi Andhika, Suci Rahmi, Herlini Puspika Sari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-072025-11-074695104 RELEVANSI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBANGUN KARAKTER ISLAMI PERSPEKTIF HASYIM ASY’ARI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/686
<p>Pendidikan Islam merupakan salah satu hal yang terpenting bagi kehidupan sebagai seorang muslim. Karena melalui pendidikan Islam, seseorang belajar menjalani kehidupan sehari harinya sebagai seorang muslim dan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Pendidikan Islam sangat penting karena memiliki berbagai tujuan yang memungkinkan kita menjadi muslim yang sejati. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tujuan Pendidikan islam itu sendiri untuk bisa mencapainya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tujuan pendidikan Islam yang menjadikannya penting bagi muslim melalui perspektif ulama terkemuka K.H. Hasyim Asy’ari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka melalui sumber sumber baik jurnal, buku dan artikel. Artikel ini membahas perspektif Hasyim Asy’ari mengenai tujuan pendidikan islam seperti yang dijelaskan pada salah satu tulisan beliau yaitu kitab <em>Adab</em> <em>Al</em> <em>Alim Wa Al-Mutaallim</em>. Dalam kitab tersebut, tujuan pendidikan islam adalah untuk menjadi seseorang yang mendasarkan seluruh hidupnya pada ketakwaan kepada Allah dan menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).</p>Arina ArinaFiantika Rohmatun NazilahMaila Fia AnjaniMoh.Faizin
Copyright (c) 2025 Arina Arina, Fiantika Rohmatun Nazilah, Maila Fia Anjani, Moh.Faizin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-212025-11-2146231239INTEGRASI ILMU DALAM PENDIDIKAN ISLAM: MENELUSURI AKAR KLASIK DAN RELEVANSINYA DI ERA MODERN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/721
<p>Dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum masih menjadi tantangan dalam pendidikan Islam, meski tradisi klasik justru menegaskan kesatuan epistemologis berbasis tauhid. Penelitian ini bertujuan menelusuri akar historis integrasi ilmu, faktor kemunculan dikotomi, serta relevansi model integrasi dalam pendidikan Islam modern. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi literatur terhadap sumber klasik, pemikiran tokoh kontemporer, dan hasil penelitian terbaru.Temuan penelitian menunjukkan bahwa dikotomi ilmu tidak berasal dari tradisi Islam, tetapi muncul akibat dinamika politik dan sosial pada masa kemunduran intelektual. Model integrasi ilmu yang dikembangkan di era modern terbukti mampu meningkatkan relevansi pendidikan Islam, menghubungkan sains dan nilai spiritual, serta mendukung pembentukan peserta didik yang holistik. Integrasi ilmu menjadi pendekatan kunci bagi pendidikan Islam agar adaptif terhadap tuntutan zaman tanpa kehilangan landasan teologisnya</p>Dian AnnisaSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Dian Annisa, Sugeng Listyo Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-292025-11-2946369377KEMAMPUAN GURU PAI MEMBERIKAN UMPAN BALIK PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/638
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam memberikan umpan balik serta dampaknya terhadap proses pembelajaran di SD Negeri 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru PAI dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan umpan balik yang mencakup umpan balik langsung, tidak langsung, positif, dan negatif. Guru mampu menyesuaikan bentuk umpan balik sesuai karakteristik siswa dan situasi pembelajaran, sehingga siswa lebih memahami kesalahan, termotivasi untuk memperbaiki diri, serta aktif dalam kegiatan belajar. Umpan balik yang diberikan juga menciptakan suasana belajar yang komunikatif, membangun hubungan positif antara guru dan siswa, serta meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran PAI.</p>Yunita IbrahimBaso TolaWiwik Pratiwi Halias
Copyright (c) 2025 Yunita Ibrahim, Baso Tola, Wiwik Pratiwi Halias
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-222025-10-22462734PENERAPAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI DALAM KEGIATAN KOKURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SMA NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/671
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai budi pekerti dalam kegiatan kokulikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budi pekerti seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, gotong royong, sopan santun, toleransi, kepedulian sosial, dan kemandirian telah diterapkan secara efektif melalui kegiatan proyek yang bersifat kolaboratif dan kontekstual. Guru berperan penting sebagai fasilitator dan teladan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa. Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan meliputi dukungan dari kepala sekolah, antusiasme siswa, serta keterlibatan masyarakat sekitar, sedangkan hambatan yang dihadapi antara lain keterbatasan waktu dan sarana prasarana. Secara keseluruhan, kegiatan P5 terbukti menjadi sarana strategis dalam pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila</p>Melistiana OliiBurhanudin Abdul Karim MantauFaizal Fatah SN Tuli
Copyright (c) 2025 Melistiana Olii, Burhanudin Abdul Karim Mantau, Faizal Fatah SN Tuli
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-132025-11-1346153161SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PAI DI SMP PIRI LAMPUNG SELATAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/702
<p>Supervisi akademik merupakan upaya sistematis kepala sekolah dalam membina dan meningkatkan profesionalisme guru guna memastikan mutu pembelajaran tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP PIRI Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, melibatkan kepala sekolah, guru PAI, dan beberapa informan pendukung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta analisis data mengikuti langkah Miles, Huberman, & Saldaña (2014): reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dalam perencanaan peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru PAI, (2) pelaksanaan supervisi dilakukan melalui kunjungan kelas, diskusi guru, pelatihan, dan pembinaan rutin, dan (3) evaluasi supervisi menghasilkan tindak lanjut berupa peningkatan kualitas perangkat pembelajaran, penguatan metode dan media mengajar, serta perubahan sikap profesional guru PAI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa supervisi akademik berkontribusi dalam peningkatan profesionalisme guru PAI, khususnya dalam kemampuan pedagogik, kompetensi profesional, dan komitmen terhadap mutu pembelajaran</p>Sairul BasriPutri OktaviaKhusnul Khotimah
Copyright (c) 2025 Sairul Basri, Putri Oktavia, Khusnul Khotimah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-262025-11-2646282290Chronology of The Revelation of The Qur'an From The Perspective of Sir William Muir: Its Relevance To The Study Of Modern Tafsir
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/657
<p><em>This study examines the theory of the chronological transmission of the Qur'an from the perspective of Sir William Muir, who is considered one of the significant Orientalist constructions that influenced the evolution of contemporary exegesis studies. The main focus of this study is to systematically describe the six stages of the revelation of the Qur'an as presented by Muir, as well as to analyse his role in the formation of the historical-critical approach in tafsir studies. By applying a descriptive qualitative analysis methodology complemented by a historical-comparative review, this research explores Muir's seminal work, The Life of Mahomet and History of Islam. The findings of the study indicate that Sir William Muir categorised the process of the revelation of the Qur'an into six main periods: (1) the pre-prophetic recitation period; (2) the early prophetic period; (3) the period of rebellion and opposition to the Quraish tribe; (4) the period of narratives about the Jews and Arab society; (5) the period of the lifting of the ban approaching the hijrah; and (6) the Madinah period. The relevance of Muir's theory to modern exegesis studies is evident in its influence in shaping the historical-critical approach that places revelation in its chronological, social, and cultural context, thereby helping to open up a more dynamic understanding of the process of revelation and interpretation of the Qur'an. The contribution of this research lies in affirming the relevance of Muir's methodology to the modern interpretation paradigm, namely in encouraging scientific awareness of the importance of reading the Qur'an chronologically and contextually.</em></p>Rezwandi
Copyright (c) 2025 Rezwandi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-242025-11-2446248258KONTRIBUSI KHULAFAUR RASYIDIN TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA BAGI MADRASAH
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/680
<p>Islamic education has strong historical roots since the era of the Khulafaur Rasyidin, where the education system began to develop in a structured manner and was oriented towards the formation of morals and the strengthening of religious knowledge. This study aims to analyze the contribution of the Khulafaur Rasyidin to the formation of the Islamic education system and its implications for the management of madrasas in the modern era. The method used is qualitative-descriptive with a library research approach through a review of relevant classical and contemporary sources. The results show that each caliph had a unique contribution: Abu Bakr as-Shiddiq emphasized the preservation of the Qur'an, Umar bin Khattab developed the educational administration system and teacher deployment; Uthman bin Affan perfected the codification of the Qur'an as an educational standard; and Ali bin Abi Thalib strengthened moral education and critical reasoning. These findings show that the Islamic education system during the Khulafaur Rasyidin era emphasized the integration of spiritual, intellectual, and moral values. The main argument of this research is that the educational model developed during that period can be used as a basis for strengthening the madrasa curriculum which is oriented towards the formation of Islamic character and leadership which is adaptive to the changing times</p>Fudla AfiyatiSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Fudla Afiyati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-202025-11-2046212223PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VI PADA MATERI HUKUM HALAL DAN HARAM MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH DI SDN 6 TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/716
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VI pada materi hukum halal dan haram melalui strategi <em>make a match </em>di SDN 6 Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara, penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas, dengan menekankan siklusbrulang terhadap tindakan dan refleksi. Setiap siklus penelitian terdiri dari empat langkah yaitu tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi terhadap pelaksanaan, dan refleksi untuk merencanakan siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus sebagian besar peserta didik belum mencapai angka ketuntasan. Dimana pendidik masi menggunakan metode konvensional seperti ceramah dalam pengajarananya yang membuat peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran sehingga yang terjadi adalah pembelajaran satu arah dan tidak ada timbal balik. Sehingga peneliti melanjutkan pada tindakan siklus I. Hasil belajar peserta didik kelas VI dengan penerapan strategi <em>make a match </em>dalam pembeelajaran berhasil dan sangat meningkat. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VI pada materi hukum halal dan haram melalui strategi pembelajaran <em>make a match</em> di SDN 6 Tomilito telah terbukti kebenaranya</p>Dewindi DugianBuhari LunetoRitmon Amala
Copyright (c) 2025 Dewindi Dugian, Buhari Luneto, Ritmon Amala
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-282025-11-2846356363PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPAS MATERI TUMBUHAN SUMBER KEHIDUPAN DI KELAS IV SDN 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/629
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi Quizizz terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian terdiri dari seluruh peserta didik kelas VIII-2 sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Quizizz berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar peserta didik dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,593 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai koefisien determinasi (R² = 0,352) menunjukkan bahwa 35,2<strong>% </strong>variasi minat belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan media Quizizz, sedangkan 64,8<strong>%</strong> sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran digital interaktif seperti Quizizz terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan, serta meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak</p>Naisa PontohMujahid DamopoliiSuhendra Iskandar
Copyright (c) 2025 Naisa Pontoh, Mujahid Damopolii, Suhendra Iskandar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-122025-10-12461419PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI CANVA TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI SDN 16 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/666
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaruh penggunaan aplikasi Canva terhadap kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SDN 16 Limboto. Metode digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menggunakan pengujian prasyarat dan uji hipotesis. Sampel penelitian berjumlah 59 peserta didik di SDN 16 Limboto berdasarkan rumus slovin. Alat yang digunakan untuk penlitian ini adalah angket yang disusun menurut indikator mpenggunaan aplikasi Canva dan kreativitas belajar. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengaruh signifikan penggunaan aplikasi Canva terhadap kreativitas belajar peserta dıdık pada mata pelajaran pendidikan agama islam dı SDN 16 Limboto Kabupaten Gorontalo Hasıl analisis menunjukkan bahwa koefisien korelası antara aplikasi Canva dan kreativitas belajar adalah sebesar 0,675, yang menunjukkan hubungan yang kuat dan positif</p>Sri Ulan DaduArten MobonggiApriliyanus Rakhmadi Pratama
Copyright (c) 2025 Sri Ulan Dadu, Arten Mobonggi, Apriliyanus Rakhmadi Pratama
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-122025-11-1246138143PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MIN 6 LAMPUNG SELATAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/699
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MIN 6 Lampung Selatan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi kepala sekolah, guru PAI, serta peserta didik yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis dalam: (1) perencanaan mutu pembelajaran melalui penyusunan program kerja, penguatan kurikulum dan supervisi; (2) pelaksanaan peningkatan mutu dengan penyediaan sarana prasarana PAI, pengembangan profesionalisme guru, serta penciptaan budaya religius; dan (3) evaluasi mutu pembelajaran melalui monitoring rutin, umpan balik, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menegaskan bahwa kepala sekolah menjadi faktor kunci terwujudnya mutu pembelajaran PAI yang berkelanjutan.</p> <p> </p>Iskandar ZulkarnainAgus SujarwoIsmun Ali
Copyright (c) 2025 Iskandar Zulkarnain, Agus Sujarwo, Ismun Ali
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-252025-11-2546276281SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PERAN DIGITAL MARKETING DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/727
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran digital marketing dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan melalui pendekatan studi literatur. Kajian dilakukan dengan menelaah sembilan jurnal nasional dan internasional yang membahas keterkaitan antara digital marketing, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan pada berbagai konteks industri seperti e-commerce, marketplace, skincare, coffee shop, retail, jasa ekspedisi, dan hospitality. Hasil studi menunjukkan bahwa digital marketing secara konsisten memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan, terutama melalui aspek aksesibilitas informasi, interaktivitas platform, promosi digital, dan kredibilitas konten. Kualitas layanan juga terbukti berpengaruh signifikan dalam sebagian besar penelitian, khususnya melalui dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik. Studi ini juga menemukan bahwa variabel pendukung seperti kualitas produk, harga, dan kepercayaan memperkuat hubungan antara digital marketing, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan dapat berperan sebagai variabel mediasi antara digital marketing, kualitas layanan, dan loyalitas pelanggan. Berdasarkan analisis seluruh literatur, dapat disimpulkan bahwa digital marketing dan kualitas layanan memiliki peran penting dalam membentuk kepuasan pelanggan, dengan kualitas layanan cenderung lebih dominan pada industri jasa dan e-commerce, sedangkan digital marketing lebih kuat pada industri lifestyle dan produk yang membutuhkan edukasi. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis dan praktis bahwa perusahaan perlu mengintegrasikan strategi digital marketing dengan peningkatan kualitas layanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas jangka panjang</p>Gafar Nugraha IlhamRahadyan Tajuddien
Copyright (c) 2025 Gafar Nugraha Ilham, Rahadyan Tajuddien
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-012025-12-0146381387KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DIGITAL : TANTANGAN DAN STRATEGI KEPALA SEKOLAH DI ERA MODERN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/654
<p>Kepemimpinan digital kepala sekolah menjadi faktor penentu dalam keberhasilan transformasi pembelajaran abad ke-21. Studi ini bertujuan mengungkap tantangan dan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran digital di masa kini. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data diperoleh melalui observasi kegiatan pembelajaran daring, analisis log Learning Management System (LMS), dokumentasi rencana pembelajaran digital, serta wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan guru. Temuan penelitian menunjukkan lemahnya kapasitas coaching digital, belum terpadu¬nya supervisi daring, dan ketimpangan kesiapan guru dalam penguasaan LMS. Namun, terdapat strategi adaptif yang dikembangkan kepala sekolah, seperti integrasi supervisi digital, penguatan kolaborasi guru, dan pemanfaatan data LMS sebagai basis pengambilan kebijakan. Evaluasi berbasis data juga menjadi praktik penting dalam manajemen inovasi digital. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kapasitas kepemimpinan instruksional digital melalui pelatihan berkelanjutan dan penyediaan kebijakan teknologi yang responsif. Hasil ini memberi kontribusi terhadap pengembangan model kepemimpinan pembelajaran digital berbasis konteks Indonesia</p>M. Agus KurniawanSolehanDedi Lazwardi
Copyright (c) 2025 M. Agus Kurniawan, Solehan, Dedi Lazwardi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-032025-11-03466777PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERBASIS KESENIAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PENGUATAN IDENTITAS BUDAYA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/676
<p>Pendidikan multikultural di Indonesia yang berakar pada kesenian tradisional berfungsi sebagai media untuk memperkuat identitas budaya bangsa. Pendidikan multikultural dipandang sebagai pendekatan strategis untuk mengapresiasi keberagaman budaya sekaligus memperkokoh persatuan nasional. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur, artikel ini membahas bagaimana kesenian tradisional seperti tari, musik gamelan, dan batik dapat menjadi instrumen yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kebanggaan budaya pada peserta didik. Temuan studi menunjukkan bahwa integrasi kesenian tradisional dalam pendidikan tidak hanya memperkaya estetika seni tetapi juga memperkuat rasa identitas budaya dan kohesi sosial di kalangan generasi muda dari berbagai latar belakang. Pendidikan multikultural berbasis kesenian tradisional di sekolah, melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, proyek lintas budaya, dan kolaborasi dengan komunitas lokal, diyakini mampu menumbuhkan rasa saling menghormati dan mempererat persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia.</p>Laela Silvia DewiMir’atil IslamiatiNurul Mubin
Copyright (c) 2025 Laela Silvia Dewi, Mir’atil Islamiati, Nurul Mubin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-182025-11-1846193199KLASIFIKASI DAN PERKEMBANGAN ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT: ANASILIS EPISTIMOLOGI DAN HISTORIS
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/714
<p>Penelitian ini mengeksplorasi gagasan pengetahuan dari sudut pandang Islam dan Barat, menyoroti kerangka kerja, pendekatan, dan fokus akademis yang kontras yang telah berkembang dari zaman kuno hingga saat ini. Dengan menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan analisis deskriptif. Studi literatur dilakukan dengan cara menelaah berbagai sumber pustaka yang relevan, baik berupa kitab klasik, buku akademik, artikel ilmiah, maupun jurnal penelitian penelitian ini menyelidiki beragam sumber daya klasik dan kontemporer yang berkaitan dengan kategorisasi pengetahuan, kemajuan historis sains, dan efek timbal balik antara Islam dan Barat. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Islam memandang pengetahuan sebagai aspek fundamental dari iman dan wahyu, sehingga pengejaran pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai monoteisme. Sebaliknya, Barat memberi penekanan lebih besar pada akal, empirisme, dan rasionalitas sebagai fondasi pengetahuan, sementara menolak otoritas wahyu ilahi. Lintasan historis sains di dunia Islam dicirikan oleh periode kemakmuran, kemunduran, dan upaya modernisasi, sedangkan sains Barat telah berkembang dari filsafat Yunani, Abad Pertengahan, Renaisans, hingga munculnya sains kontemporer yang sangat terspesialisasi dan interdisipliner. Kesimpulannya, baik Islam maupun Barat telah memberikan kontribusi substansial dalam membentuk peradaban global, meskipun memiliki epistemologi yang berbeda. Integrasi antara keduanya dapat menjadi alternatif konstruktif dalam menghadapi tantangan global dan kompleksitas pemahaman ilmiah modern.</p>Fibrillia Nanda FirawanNailul Uly EmilianaNayla Firda AuliaArditya Prayogi
Copyright (c) 2025 Fibrillia Nanda Firawan, Nailul Uly Emiliana, Nayla Firda Aulia, Arditya Prayogi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-282025-11-2846336344PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN PERUBAHAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SDN 7 BOKAT KABUPATEN BUOL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/664
<p>Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran sentral dalam membentuk karakter peserta didik, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana guru PAI di SDN 7 Bokat, Kabupaten Buol, berperan dalam mewujudkan perubahan karakter positif pada siswa. Fokus utama adalah mengidentifikasi strategi, metode, dan pendekatan yang digunakan oleh guru PAI, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi efektivitas peran tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan strategi pendidikan karakter yang lebih efektif dan relevan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan guru PAI, dan siswa serta dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik triangulasi untuk memastikan validitas dan reliabilitas data. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh guru PAI dalam membentuk karakter siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI di SDN 7 Bokat memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik melalui berbagai cara. Mereka tidak hanya menyampaikan materi pelajaran secara teoritis, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam setiap aspek pembelajaran. Selain itu, guru PAI juga berperan sebagai teladan, motivator, dan fasilitator dalam mengembangkan karakter siswa. Beberapa strategi yang efektif meliputi penggunaan metode ceramah yang interaktif, diskusi kelompok, penugasan proyek yang berorientasi pada nilai-nilai agama, serta kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembentukan karakter. Faktor-faktor pendukung yang signifikan dalam peran guru PAI meliputi dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru, partisipasi aktif siswa, serta dukungan dari orang tua. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa hambatan, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pelatihan yang relevan, serta tantangan dalam menghadapi perbedaan latar belakang dan karakteristik siswa. Meskipun demikian, guru PAI di SDN 7 Bokat mampu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan kreativitas dan dedikasi yang tinggi. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan dukungan terhadap guru PAI dalam bentuk pelatihan yang berkelanjutan, penyediaan sumber daya yang memadai, serta pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan kontekstual. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membentuk karakter peserta didik secara holistik. Dengan demikian, diharapkan dapat terwujud generasi muda yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa</p>Sukma AyuAndi NurwatiRatna Hestiana
Copyright (c) 2025 Sukma Ayu, Andi Nurwati, Ratna Hestiana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-092025-11-0946121`129PENGARUH IDEOLOGI ASING DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/697
<p><em>Penelitian tentang Mengkaji Dan Memahami berbagai tantangan yang dihadapi Pendidikan islam di era modern. Pendidikan Islam memegang peranan penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan jiwa spiritual yang kuat. Namun, dalam perjalanannya, pendidikan Islam menghadapi berbagai hambatan, baik dari segi internal seperti kurikulum yang belum optimal, maupun eksternal seperti tantangan globalisasi dan stigma sosial. Melalui Jurnal ini, saya berusaha menyajikan analisis mendalam mengenai problematika pendidikan Islam serta memberikan rekomendasi strategis dalam Upaya modernisasi. Dalam peneliti ini Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan library research dimana semua datanya berasal dari pustaka. Oleh karena itu penelitian ini akan dilakukan melalui metode pengumpulan data yang diperlukan dengan mencari informasi dan bahan-bahan tertulis. Kurikulum pendidikan Islam berfungsi tidak hanya sebagai alat pembelajaran, tetapi juga sebagai kontrol ideologi negara dan media pembentukan identitas nasional. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, studi ini mengungkap bahwa campur tangan pemerintah terhadap kurikulum institusi pendidikan Islam menghasilkan dualisme kurikulum, perubahan nila-inilai tradisional, dan tantangan dalam menjaga otonomi serta identitas keislaman. Oleh karena itu, perlu adanya rumusan kurikulum yang seimbang antara nilai-nilai Islam tradisional dengan kebutuhan global dan kebijakan negara</em></p>Moh. FaizinNur Izzatu Dini KamaliyahRahma Mela Celia
Copyright (c) 2025 Moh. Faizin, Nur Izzatu Dini Kamaliyah, Rahma Mela Celia
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-252025-11-2546259266PERAN GIRL GROUP AESPA SEBAGAI BRAND AMBASSADOR DALAM MENDORONG KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK NABATI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/724
<p>Penelitian ini mengkaji peran Aespa sebagai brand ambassador dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk Nabati. Penelitian ini mengulas sepuluh jurnal nasional terbitan tahun 2020–2025 yang membahas hubungan antara efektivitas brand ambassador, citra merek, minat beli, dan keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas, popularitas, daya tarik, dan kesesuaian citra Aespa dengan produk Nabati mampu meningkatkan persepsi konsumen terhadap kualitas merek. Faktor-faktor tersebut memperkuat brand image Nabati, mendorong peningkatan minat beli, serta berpengaruh terhadap keputusan pembelian akhir konsumen. Penelitian ini menegaskan bahwa pemanfaatan idol K-Pop sebagai brand ambassador merupakan strategi pemasaran yang efektif karena mampu membangun hubungan emosional dengan konsumen muda. Hubungan emosional ini berperan besar dalam meningkatkan ketertarikan dan perilaku pembelian konsumen</p>Aulia MardhatillahRahadyan Tajuddien
Copyright (c) 2025 Aulia Mardhatillah, Rahadyan Tajuddien
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-302025-11-3046394398PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN TOLERANSI DI SEKOLAH
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/652
<p>Pendidikan multikultural merupakan pendekatan yang krusial dan dipandang mampu menjadi solusi efektif dalam upaya menumbuhkan toleransi di sekolah. Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman suku, ras, agama, dan budaya, menghadapi tantangan di mana perbedaan tersebut justru dapat menimbulkan konflik, prasangka, hingga diskriminasi dan bullying di lingkungan pendidikan. Pendidikan multikultural berfungsi sebagai konsep, ide, atau falsafah yang didasarkan pada keadilan sosial dan kesetaraan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa memandang latar belakang. Pendidikan ini berupaya menanamkan kesadaran akan kesetaraan dan penghormatan, serta mengajarkan siswa untuk menerima perbedaan sebagai hal yang alamiah dan sumber kekayaan. Implementasinya di sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, aman, dan inklusif , sekaligus menekan potensi munculnya konflik. Melalui metode pembelajaran yang kolaboratif dan dialog lintas budaya, guru berperan penting sebagai teladan dan fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama lintas latar belakang. Dengan demikian, pendidikan multikultural tidak hanya bertujuan membentuk peserta didik yang cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter toleran dan siap hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk</p>Talita Nadia KamilaRafi’ Ghatfhan Syafi’iNurul Mubin
Copyright (c) 2025 Talita Nadia Kamila, Rafi’ Ghatfhan Syafi’i, Nurul Mubin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-012025-11-01465257PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI PONDASI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/674
<p>Penelitian ini mengkaji peran pendidikan multikultural dalam membentuk karakter bangsa di tengah masyarakat Indonesia yang beragam. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pendidikan multikultural mampu menumbuhkan pengakuan, penghargaan, dan integrasi terhadap perbedaan budaya dalam proses pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural berkontribusi dalam membangun karakter peserta didik yang toleran, empatik, dan mampu hidup harmonis dalam keberagaman. Pendidikan multikultural juga memperkuat karakter kebangsaan melalui internalisasi nilai-nilai kemanusiaan, nilai kewargaan, serta rasa cinta tanah air. Melalui implementasi yang tepat, seperti pengembangan sikap inklusif, kesadaran kritis, sensitivitas gender, dan anti-diskriminasi, pendidikan multikultural menjadi fondasi strategis dalam mempersiapkan generasi yang berdaya saing global dan menjaga keutuhan identitas multikultural Indonesia.</p>Nur maulidina Zahrotul AfiyahHasna AbiyyuNurul Mubin
Copyright (c) 2025 Nur maulidina Zahrotul Afiyah, Hasna Abiyyu, Nurul Mubin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-172025-11-1746179184ANALISIS PERAN KOLABORASI ORANG TUA, GURU PAI DAN PESERTA DIDIK DALAM OPTIMALISASI PEMBELAJARAN PAI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/706
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kolaborasi antara orang tua, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dan peserta didik dalam mengoptimalkan proses pembelajaran PAI. Pendekatan penelitian menggunakan studi literatur (library research) dengan menelaah berbagai sumber seperti buku, jurnal nasional, artikel ilmiah, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan tema kolaborasi pendidikan dan pembelajaran PAI. Hasil telaah menunjukkan bahwa kolaborasi tiga arah merupakan faktor penting yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran PAI. Orang tua berperan sebagai penguat pendidikan karakter dan pembiasaan nilai-nilai keagamaan di rumah; guru PAI berperan sebagai perancang, pelaksana, dan evaluator pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang interaktif; sedangkan peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang aktif, reflektif, dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Studi ini juga menemukan bahwa sinergi komunikasi, dukungan emosional, serta keterlibatan aktif semua pihak berkontribusi signifikan terhadap perkembangan religiusitas, motivasi belajar, dan prestasi peserta didik. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi orang tua–guru–peserta didik merupakan strategi fundamental dalam mengoptimalkan pembelajaran PAI, khususnya dalam konteks tantangan pendidikan modern yang menuntut peran aktif semua komponen pendidikan.</p>Asmaul KhusnahFaridatul HasanahAbdul QodirAbdus SomadSita Acetylena
Copyright (c) 2025 Asmaul Khusnah, Faridatul Hasanah, Abdul Qodir, Abdus Somad, Sita Acetylena
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-272025-11-2746319328PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS V SDN 3 LIMBOTO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/661
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia di kelas V SDN 3 Limboto. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, khususnya pada konsep sistem pernapasan manusia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain one-group Pre-test-Post-test. Sampel penelitian terdiri dari 28 siswa, dan teknik pengumpulan data meliputi tes hasil belajar, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan paired sample t-test dengan SPSS 27.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa setelah penerapan media audio visual. Nilai rata-rata Pre-test siswa sebelum penerapan media audio visual adalah 56,07, yang menunjukkan pemahaman siswa yang rendah terhadap materi. Setelah diberi perlakuan menggunakan media audio visual, nilai rata-rata Post-test meningkat menjadi 88,92. Uji hipotesis menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,001, yang lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia</p>Rita SailaFatimah DjafarAlfian Erwinsyah
Copyright (c) 2025 Rita Saila, Fatimah Djafar, Alfian Erwinsyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-072025-11-0746105111KONSEP, PRINSIP, DAN IMPLEMENTASI INTEGRASI-INTERKONEKSI DALAM REKONSILIASI SAINS ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/687
<p>Artikel ini membahas tentang konsep, prinsip, dan cara menerapkan integrasi- interkoneksi sebagai pendekatan epistemologis untuk menyelaraskan perbedaan antara sains dan Islam dalam konteks ilmu pengetahuan modern. Dari sejarah, diketahui bahwa wahyu, akal, dan pengalaman empiris dalam tradisi Islam pernah berjalan seimbang. Penelitian ini mempelajari pemikiran M. Amin Abdullah sebagai model baru yang bisa mengatasi perbedaan antara ilmu agama dan ilmu umum. Metode yang digunakan adalah <em>library research</em>, di mana artikel ini menjelaskan ciri-ciri teoantroposentris-integralistik, paradigma jaring laba-laba, dan pentingnya dialog antar disiplin ilmu, baik multidisipliner, interdisipliner, maupun transdisipliner, dalam menjawab permasalahan keagamaan dan kemanusiaan di masa kini. Artikel ini juga menganalisis kontribusi tokoh-tokoh lain seperti Ibnu Rusyd, Jasser Auda, dan Nidhal Guessoum dalam memperkuat hubungan antara agama dan sains. Penerapan pendekatan integrasi-interkoneksi terlihat dalam penyempurnaan kurikulum PTKI, kajian lintas disiplin, serta penggunaan metode ilmiah dalam memahami teks keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan integrasi-interkoneksi mampu membentuk model ilmu pengetahuan Islam yang lebih menyeluruh, manusiawi, dan relevan dengan tantangan dunia global, sekaligus memperkuat peran etika Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan modern.</p>Niki Amanatul UtamiArditya PrayogiMaulana AbdillahAhmad Khamdani
Copyright (c) 2025 Niki Amanatul Utami, Arditya Prayogi, Maulana Abdillah, Ahmad Khamdani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-212025-11-2146224230MELESTARIKAN TRADISI, MERESPONS TEKNOLOGI: TINJAUAN LITERATUR INOVASI BANDONGAN DAN SOROGAN DI ERA DIGITAL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/722
<p><em>The bandongan and sorogan traditions, as distinctive Islamic boarding school learning methods, have demonstrated significant adaptability in the digital era. While both are based on direct interaction and the instilling of good manners, digital technology broadens access to knowledge, enhances learning effectiveness, and provides flexibility without diminishing the core values </em><em></em><em>of Islamic boarding schools. Innovations in recorded religious studies, audio-video media, digital books, and online learning platforms enable more systematic documentation of knowledge, personalized learning, and more measurable monitoring of students' progress. On the other hand, digitalization also presents challenges, such as maintaining good manners, content accuracy, and the continuity of the chain of knowledge. Therefore, technology integration requires an adaptive curriculum, digital teacher competency, and ethical guidelines based on Islamic boarding school values. Overall, digital transformation strengthens the sustainability and relevance of bandongan and sorogan as Islamic educational traditions amidst changing times.</em></p> <p> </p>Ahmad SulusinMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Ahmad Sulusin, Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-292025-11-2946386393PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM SOLVING (LAPS)-HEURISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 SUMBERREJO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/643
<p>Pendidikan sangat penting bagi penyiapan anak-anak untuk menghadapi kehidupannya di masa mendatang. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung. Pendidikan matematika di sekolah dasar bertujuan membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan hasil belajar siswa yang rendah, siswa kurang aktif dan kurang fokus saat pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran logan avenue problem solving LAPS Heuristik terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Sumberrejo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen yang digunakan yaitu Pre-Eksperimen Design. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III yang berjumlah 25 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan 5 kali pertemuan. Analisis data menggunakan pengujian hipotesis menggunakan uji wilxocon. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukan Wtabel = 89 > Whitung = 6,5 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran logan avenue problem solving LAPS Heuristik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penyajian data dalam tabel kelas III SDN 1 Sumberrejo</p>Nuryanto, S.Ag, M.PdLailatul Khasanah
Copyright (c) 2025 Nuryanto, S.Ag, M.Pd, Lailatul Khasanah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-272025-10-27463543UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI MELALUI METODE READING GUIDE PADA PESERTA DIDIK DI KELAS V SDN 9 LIMBOTO
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/672
<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi peserta didik kelas V SDN 9 Limboto melalui penerapan metode pembelajaran <em>Reading Guide</em>. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 18 siswa kelas V. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan perhitungan persentase ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan membaca pemahaman siswa, yaitu dari 22,22% pada pra-siklus menjadi 38,89% pada siklus I, dan meningkat menjadi 83,33% pada siklus II. Dengan demikian, penerapan metode <em>Reading Guide</em> terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi peserta didik kelas V SDN 9 Limboto</p>Juliana DuranJhems Ricard HasanSitti Rahmawati Talango
Copyright (c) 2025 Juliana Duran, Jhems Ricard Hasan, Sitti Rahmawati Talango
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-132025-11-1346162170MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN ISLAM DI SMA NEGERI 1 JATI AGUNG
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/703
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Jati Agung. Pengembangan kompetensi guru merupakan kunci peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu lulusan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi kepala sekolah, wakil bidang kurikulum, dan guru PAI. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldaña yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pengembangan kompetensi guru dilakukan melalui pemetaan kebutuhan kompetensi dan program peningkatan profesionalisme; (2) pelaksanaan pengembangan kompetensi diwujudkan melalui pelatihan, workshop, supervisi akademik, serta penguatan budaya sekolah berbasis literasi keagamaan; dan (3) evaluasi pengembangan kompetensi dilakukan melalui penilaian kinerja guru, refleksi pembelajaran, dan tindak lanjut peningkatan kualitas mengajar. Kesimpulannya, manajemen SDM di sekolah ini telah berjalan baik, namun masih memerlukan dukungan fasilitas, intensitas pembinaan, dan kemitraan eksternal.</p>A. HabibAde WawanMuslihunAgus Kenedi
Copyright (c) 2025 A. Habib, Ade Wawan, Muslihun, Agus Kenedi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-262025-11-2646291299PERAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM REFORMASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA INDUSTRI 5.0
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/658
<p>Perkembangan teknologi digital di era Society 5.0 telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan teknologi digital, seperti media sosial, platform pembelajaran digital, dan aplikasi mobile, sebagai sarana reformasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research), mengandalkan sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, artikel, dan publikasi ilmiah lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi teknologi digital mampu menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini. Namun, terdapat pula tantangan yang perlu diantisipasi, seperti keterbatasan literasi digital, kesenjangan akses teknologi, serta potensi penyalahgunaan media. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan Islam harus dirancang secara bijak dan proporsional agar mampu memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi digital dapat menjadi jembatan penting dalam mewujudkan pendidikan Islam yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing tinggi</p>Azizatur RosyidahSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Azizatur Rosyidah, Sugeng Listyo Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-052025-11-05468895HISTORISITAS RELASI ANTARA SAINS DAN AGAMA: TITIK TEMU SAINS-AGAMA SERTA TOKOH TOKOH PEMIKIRAN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/681
<p>Penelitian ini mengkaji hubungan antara sains dan agama yang selama ini sering dianggap bertentangan. Tujuan utama penelitian ini untuk memahami bagaimana kedua bidang tersebut dapat berjalan secara harmonis melalui beberapa pendekatan yang berbeda. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis pemikiran dari tokoh-tokoh penting seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ian G. Barbour. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sains dan agama memiliki potensi besar untuk saling melengkapi melalui pendekatan dialog, independensi, dan integrasi. Sains memberikan penjelasan empiris mengenai fenomena alam, sedangkan agama memberikan nilai dan makna eksistensial yang mendalam. Dengan menerapkan ketiga pendekatan tersebut, sains dan agama tidak hanya dapat berdampingan tetapi juga bersama-sama memperkaya pencarian kebenaran mengenai realitas dan penciptaan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengakuan terhadap peran antara sains dan agama dapat meningkatkan rasa saling menghormati serta memperluas wawasan manusia dalam menghadapi permasalahan kontemporer. Kesimpulannya, hubungan antara sains dan agama dapat dipahami secara harmonis sebagai bagian dari usaha manusia dalam memahami keberadaan dan makna hidup</p>MutmainahArditya PrayogiSiti Rohmah
Copyright (c) 2025 Mutmainah, Arditya Prayogi, Siti Rohmah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-202025-11-2046205211IMPLEMENTASI BRANDING “PONDOK ASYIK” DI PONDOK SHIROTHUL FUQOHA’ ANAK DAN DAMPAK TERHADAP KARAKTER SANTRI
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/720
<p><em>The phenomenon occurring in society today shows a significant decline in the character of the younger generation. Gradually, young people are experiencing character degradation, causing parents to become increasingly concerned about this situation. This means that the younger generation must be guided and educated so they can grow into a resilient and strong generation. Islamic boarding schools (Pondok Pesantren) emerge within society as institutions that help address and anticipate these issues.</em></p> <p><em>This research is a qualitative study. The subjects of the research consist of 140 participants, including the caregivers of Pondok Pesantren Shirothul Fuqoha’ Anak, the head of the pesantren, administrators, and young students. The study was conducted from October 13–19, 2024 at Pondok Pesantren Shirothul Fuqoha’ Anak, Gondanglegi, Malang. Data collection techniques used were observation and interviews. Observation was aimed at exploring the “PONDOK ASYIK” branding and its positive impacts. The researcher gathered data through interviews with the children’s caregiver, K.H. Shofiyulloh, M.Pd., the head of Pondok Shirothul Fuqoha’ Anak, Ustadz Mohammad Sofi, M.H., nine pesantren administrators, and the head of RT 03 RW 02.</em></p> <p><em>Based on the results of this study, it can be concluded that the “PONDOK ASYIK” branding was implemented under the direction of the pesantren caregiver. This branding aims to increase the attractiveness of the institution so that parents will be encouraged to enroll their children. The term “Pondok Asyik” refers to a trustworthy institution that prioritizes politeness and good manners. It also provides assurance to the community that students are educated to be innovative and creative.</em></p>Muhammad Umar FaruqMuhammad Husni
Copyright (c) 2025 Muhammad Umar Faruq, Muhammad Husni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-292025-11-2946364368PENERAPAN FALSAFAH HIDUP MOTOTOMPIAN MOTOTABIAN MOTOTANOBAN BERBASIS MODERASI BERAGAMA DALAM PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/637
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan falsafah hidup <em>Mototompian, Mototabian,</em> dan <em>Mototanoban</em> berbasis moderasi beragama dalam <em>Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)</em> di SMA Negeri 2 Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan falsafah hidup masyarakat Bolaang Mongondow ini mampu memperkuat karakter peserta didik yang berakhlak mulia, toleran, gotong royong, dan religius. Nilai <em>Mototompian</em> menanamkan kesadaran untuk saling memperbaiki diri, <em>Mototabian</em> menumbuhkan rasa kasih sayang dan empati sosial, sedangkan <em>Mototanoban</em> mengajarkan pentingnya saling mengingatkan dalam kebaikan. Ketiga nilai tersebut diintegrasikan dalam berbagai kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif. Dengan demikian, penerapan falsafah hidup lokal berbasis moderasi beragama ini menjadi model pendidikan karakter yang relevan dalam membentuk generasi muda yang berbudaya, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan.</p>Rafli DatundugonSaid Subhan PosangiRinaldi Datunsolang
Copyright (c) 2025 Rafli Datundugon, Said Subhan Posangi, Rinaldi Datunsolang
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-222025-10-22462026INTEGRASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) UNTUK MEMBENTUK KARAKTER MODERAT DAN TOLERAN SISWA DI ERA DIGITAL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/667
<p>Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya membentuk karakter siswa yang moderat dan toleran di era digital. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui analisis konten dari berbagai sumber yang relevan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PAI memiliki peran penting dalam pengembangan karakter siswa melalui internalisasi nilai-nilai multikultural, seperti toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap keberagaman. Nilai-nilai ini dapat diterapkan melalui pendekatan yang kontekstual, kolaboratif, berbasis nilai, serta melalui dialog, debat konstruktif, studi kasus, dan simulasi sosial. Selain itu, guru PAI perlu bersikap adaptif terhadap kemajuan teknologi digital agar dapat membimbing siswa dalam menyeleksi informasi dan memahami ajaran agama secara moderat. Kehadiran era digital menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi guru untuk memanfaatkan media digital dalam pembelajaran yang interaktif, inklusif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran PAI menjadi fondasi penting bagi terbentuknya siswa Muslim yang beriman, berwawasan luas, menghargai perbedaan, serta mampu hidup rukun di tengah masyarakat yang beragam</p>Nur FaisRiska ApriliaNurul Mubin
Copyright (c) 2025 Nur Fais, Riska Aprilia, Nurul Mubin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-122025-11-1246144152KURIKULUM FLEKSIBEL MADRASAH NIZAMIYAH: ADAPTASI KREATIF PENDIDIKAN ISLAM KLASIK UNTUK PAI KONTEMPORER
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/701
<p><em>This article explores the relevance and potential adaptation of the Nizamiyah Madrasa curriculum within the context of contemporary Islamic Religious Education (PAI). Established in the 11th century, the Nizamiyah system is recognized as a structured, flexible, and integrative model of Islamic education that successfully produced renowned scholars and contributed significantly to the development of Islamic civilization. This study employs a qualitative method with a library research approach, analyzing historical and educational literature related to Islam ic curriculum development. The findings indicate that current PAI faces several challenges, including centralized curriculum design, cognitively biased evaluation, fragmented disciplines, and limited teacher autonomy. By adapting the core principles of the Nizamiyah curriculum such as modular structures, interdisciplinary integration, the teacher's role as a spiritual guide, and holistic evaluation PAI can evolve into a more contextual, transformative, and future-oriented educational system.</em> <em>Nizamiyah curriculum such as modular structures, interdisciplinary integration, the teacher's role as a spiritual guide, and holistic evaluation PAI can evolve into a more contextual, transformative, and future-oriented educational system. Reinvigorating these classical educational values offers a promising alternative for reforming PAI to better meet the needs of contemporary society.</em></p>Abdus SalamEdi Junaidi DsSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Abdus Salam, Edi Junaidi Ds, Sugeng Listyo Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-262025-11-2646300308IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA MADRASAH BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA GURU DI MTs NURUL IMAN BANUMAS OKU TIMUR
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/655
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi gaya kepemimpinan kharismatik kepala madrasah berdasarkan nilai-nilai Islam dalam meningkatkan disiplin kerja guru di MTs Nurul Iman Banumas OKU Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala madrasah menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik yang berlandaskan nilai-nilai Islam, seperti keteladanan, tanggung jawab, dan musyawarah. Implementasi gaya ini berhasil meningkatkan disiplin kerja guru melalui pendekatan pembinaan yang humanis dan keteladanan pemimpin. Nilai-nilai Islam yang tercermin dalam gaya kepemimpinan kharismatik berperan penting dalam menciptakan budaya kerja yang disiplin dan harmonis di lingkungan madrasah</p>Ari DwiantoSuci Hartati
Copyright (c) 2025 Ari Dwianto, Suci Hartati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-032025-11-03467887PERAN DAN KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/677
<p>Artikel ini mengeksplorasi kontribusi Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan melalui analisis literatur yang mendalam. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (library research) untuk mengidentifikasi peran para tokoh Islam dalam berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, matematika, filsafat, dan astronomi, serta menganalisis faktor-faktor yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dalam tradisi Islam. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal ilmiah, dan artikel akademik yang relevan dengan topik penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Islam tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan secara historis, tetapi juga menyediakan landasan etis, filosofis, dan epistemologis yang kuat bagi perkembangan sains. Pada masa keemasan Islam, para ilmuwan Muslim tidak hanya melestarikan warisan pengetahuan Yunani dan Persia, tetapi juga mengembangkannya menjadi teori dan metode ilmiah baru yang menjadi dasar bagi kemajuan ilmu modern. Lebih jauh, Islam menekankan integrasi antara wahyu dan akal, serta menjadikan ilmu sebagai sarana ibadah dan kemaslahatan umat manusia. Dalam konteks modern, prinsip-prinsip tersebut tetap relevan untuk membangun paradigma keilmuan yang berimbang antara spiritualitas dan rasionalitas, sehingga penerapan sains dan teknologi dapat berjalan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan keberlanjutan peradaban.</p>Wahyu FatkhurudinKhumaidatun NisaNurul FatimahNu’man Tsabit
Copyright (c) 2025 Wahyu Fatkhurudin, Khumaidatun Nisa, Nurul Fatimah, Nu’man Tsabit
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-182025-11-1846200204PERAN FASILITATOR GURU DALAM OTONOMI BELAJAR SISWA: IMPLIKASI PROYEK PEMBELAJARAN MANDIRI TERHADAP KARAKTER DALAM PENDIDIKAN ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/715
<p>Peran utama guru dalam pendidikan modern telah bergeser menjadi fasilitator. Tantangan kurangnya kemandirian siswa dalam menghubungkan konsep Sosiologi abstrak dengan realitas sejalan dengan urgensi guru sebagai agen pemberdayaan dan filosofi Pendidikan Islam. Studi kasus kualitatif ini bertujuan menganalisis peran profesi guru sebagai agen pemberdayaan melalui proyek media pembelajaran Ular Tangga, sekaligus merumuskan implikasinya bagi pembentukan karakter dari perspektif Pendidikan Agama Islam (PAI). Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan terbuka dengan guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru yang paling efektif adalah sebagai pemberi pengaruh (influence) alih-alih sekadar pengajar. Fokus utamanya adalah memberikan kemandirian yang disertai instruksi minimal, namun tetap menetapkan batas fleksibel untuk memastikan akuntabilitas konten. Adanya keraguan terkait sejauh mana pemahaman kognitif siswa menunjukkan perlunya guru mencapai prinsip tawazun (keseimbangan). Implikasi temuan ini mendukung tujuan PAI, yaitu mengembangkan karakter mandiri yang bertanggung jawab (Mas'uliyah) dan berakhlak, serta merangsang berpikir kritis Islami (Tarbiyah Al-Aqliyyah). Keterbatasan studi kasus tunggal ini mengindikasikan perlunya penelitian kuantitatif lanjutan untuk mengukur efek aktual proyek terhadap pemahaman mendalam tentang perilaku karakter.</p>KistantiNur Khasanah
Copyright (c) 2025 Kistanti, Nur Khasanah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-282025-11-2846345355PERKEMBANGAN ILMU PSIKOLOGI AGAMA DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/628
<p>Berangkat dari asumsi bahwa psikologi sebenarnya merupakan kajian penjelasan yang sistematis berupa gambaran jiwa, perilaku, dan fungsi mental manusia. Namun demikian, dalam dunia psikologi modern, kajian seputar problem konsep diri dengan proses kesadaran keberagamaan sebagai tolak ukur kejiwaan manusia masih diterlantarkan. problem kejiwaan yang bermasalah sesungguhnya berangkat dari masalah pendefinisian yang tidak esensi itu. Problem tersebut disebut dengan konsep nafs yang jauh dari makna sesungguhnya hal ini berbeda sama sekali dengan makna diri dalam psikologi Islam. para psikolog muslim menghadirkan makna diri lebih kepada hal-hal yang sangat esensi, yang disebut dengan ruh dan fitrah. disiplin ilmu psikologi modern. Sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan, psikologi merupakan disiplin ilmu yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai entitas dari representasi keilmuan yang bersifat empiris-realistis sehingga hanya mungkin didekati dengan pendekatan objektif. Sifatnya yang objektif itulah yang menjauhkannya dari disiplin ilmu keagamaan. Bahkan, di kalangan sebagian psikolog ada anggapan bahwa spiritualitas agama sebagai penyebab kemandekan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, ilmu pengetahuan dalam perspektif sebagian kaum agamawan merupakan ancaman terhadap dogma agama.</p>Yasmin Nabila KhusnawarohRivaldo Rahman HidayatRahmat Putra JayaHalim Musatkimhikhmatul FadhilaFiky Sandez AlfarisHamzah IrfandaAryogo Adi Guna
Copyright (c) 2025 Yasmin Nabila Khusnawaroh, Rivaldo Rahman Hidayat, Rahmat Putra Jaya, Halim Musatkim, hikhmatul Fadhila, Fiky Sandez Alfaris, Hamzah Irfanda, Aryogo Adi Guna
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-10-102025-10-1046113PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI STRATEGI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/665
<p>Penelitian ini bertujuan mengkaji urgensi dan merumuskan strategi implementasi Pendidikan Multikultural dalam konteks Pendidikan Islam sebagai upaya sistematis untuk memperkuat Moderasi Beragama. Indonesia sebagai negara majemuk menghadapi tantangan radikalisme, ekstremisme, dan intoleransi yang berakar dari pemahaman keagamaan sempit. Moderasi Beragama didefinisikan sebagai sikap seimbang (tawāzun), jalan tengah (tawassuṭ), toleransi (tasāmuh), serta akomodatif terhadap budaya lokal dan komitmen kebangsaan. Pendidikan Multikultural dipandang relevan karena merupakan pendekatan progresif untuk transformasi pendidikan guna menjamin persamaan kesempatan dan membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, serta keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi dalam masyarakat pluralistik. Integrasi Pendidikan Multikultural ke dalam Pendidikan Islam tidak berarti mengabaikan ajaran agama, melainkan justru memperkaya dan mengkontekstualisasi ajaran tersebut agar relevan dengan realitas sosial Indonesia. Implementasi strategi ini harus dilakukan melalui empat pilar: Mengintegrasikan Nilai-Nilai Multikultural Dalam Kurikulum Pendidikan Islam (misalnya mengajarkan perbedaan mazhab sebagai kekayaan), Penerapan Metode Pembelajaran yang Dialogis dan Reflektif (seperti cooperative learning), Penguatan Kompetensi Guru yang non-eksklusif , dan Penciptaan Budaya Sekolah Yang Inklusif dan Berkeadilan. Pendidikan Multikultural terbukti efektif membentuk karakter peserta didik yang terbuka, empatik, dan selaras dengan cita-cita Islam sebagai raḥmatan lil ‘ālamīn (rahmat bagi seluruh alam)</p>Alifa Nurul MufirohAsy Sifa Patricia PratamaNurul Mubin
Copyright (c) 2025 Alifa Nurul Mufiroh, Asy Sifa Patricia Pratama, Nurul Mubin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-092025-11-0946130137STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/698
<p>Berkembangnya pendidikan agama Islam secara pesat, baik dalam kurikulum maupun dalam pembelajaran, mendorong lembaga pendidikan mampu berinovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang selama ini di mata siswa sebagai pembelajaran yang stagnan belum adanya progres perkembangan menjadikan pembelajaran monoton dan membosankan, maka dari itu diperlukan adanya strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. Strategi belajar-mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dapat menggunakan beberapa metode. Strategi tersebut berada pada posisi konseptual yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, sedangkan metode berada pada posisi tataran praktis, di mana guru dapat mengaktualisasikan rencana yang telah disusun ke dalam metode yang dipilihnya, seperti keteladanan pemberian nasihat, pembiasaan, ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi</p>Vista Firda Sari
Copyright (c) 2025 Vista Firda Sari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-252025-11-2546267275KEHUJJAHAN AL-QUR’AN DALAM USHUL FIQH: TELAHAH AYAT QATH’I, ZHANNI DAN BENTUK HUKUM YANG DIKANDUNGNYA
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/725
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kehujjahan Al-Qur’an dalam perspektif Ushul Fiqh melalui telaah ayat qath’i, zhanni, serta bentuk hukum yang dikandungnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan (library research), menelaah literatur klasik dan kontemporer dalam ilmu ushul fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayat qath’i bersifat pasti dalam makna dan hukumnya sehingga wajib diterima tanpa ruang penafsiran yang berbeda, sedangkan ayat zhanni membuka peluang ijtihad dan perbedaan pandangan ulama. Adapun bentuk hukum dalam Al-Qur’an meliputi hukum ibadah, muamalah, jinayah, dan akhlak yang bersifat universal serta aplikatif. Kesimpulannya, Al-Qur’an memiliki kehujjahan mutlaq sebagai sumber hukum utama Islam, namun pemahaman atas ayat-ayatnya harus melalui metode istinbath yang tepat agar relevan dengan konteks zaman</em></p>Evina NurmayaniNellviasri UtamiMuhammad Sukri Malta
Copyright (c) 2025 Evina Nurmayani, Nellviasri Utami, Muhammad Sukri Malta
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-012025-12-0146369380WARISAN PENDIDIKAN ABAD PERTENGAHAN: KONTRIBUSI ISLAM DAN KRISTEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN MODERN
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/653
<p>Tulisan ini mengkaji kontribusi pendidikan Islam dan Kristen pada Abad Pertengahan terhadap pembentukan sistem pendidikan modern. Melalui pendekatan historis-komparatif, artikel ini menguraikan bagaimana institusi pendidikan seperti madrasah dalam tradisi Islam dan sekolah katedral serta universitas dalam tradisi Kristen menjadi fondasi penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Di tengah keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat umum, kedua tradisi tersebut berhasil membentuk pusat-pusat pembelajaran yang mendorong kemajuan intelektual. Interaksi antara dunia Islam dan Kristen, termasuk melalui penerjemahan karya ilmiah ke dalam bahasa Latin, memicu gelombang baru pemikiran yang mengantarkan Eropa pada masa Renaisans. Warisan intelektual dari kedua peradaban ini turut melahirkan sistem universitas, kurikulum rasional, serta nilai-nilai etika dan spiritual yang masih menjadi bagian integral dalam pendidikan kontemporer. Oleh karena itu, pendidikan modern tidak dapat dilepaskan dari kontribusi dan dialog lintas budaya yang terjadi pada masa lampau</p>Innayatul MagfirahSugeng Listyo Prabowo
Copyright (c) 2025 Innayatul Magfirah, Sugeng Listyo Prabowo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-012025-11-01465866STUDI PENERAPAN PJBL DALAM MENUNJANG KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PAI DI SDN 8 BOKAT KABUPATEN BUOL
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/675
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model <em>Project-Based Learning</em> (PJBL) dalam menunjang keterampilan abad ke-21 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN 8 Bokat Kabupaten Buol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari satu guru PAI dan dua belas peserta didik kelas VI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PJBL berjalan efektif dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan keterampilan abad ke-21 siswa, yang meliputi berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Melalui proyek “Membangun Masjid Impian”, siswa belajar secara aktif, kolaboratif, dan kontekstual. Guru berperan sebagai fasilitator dalam membimbing setiap tahapan proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Keterampilan kolaborasi dan komunikasi menjadi kompetensi yang paling dominan, sedangkan berpikir kritis dan kreativitas berkembang melalui kegiatan pemecahan masalah dan inovasi desain proyek. Penerapan PJBL terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar, rasa percaya diri, serta memperkuat nilai-nilai keagamaan dan karakter siswa</p>AgustinaHarni JusufAris Iskandar
Copyright (c) 2025 Agustina, Harni Jusuf, Aris Iskandar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-172025-11-1746185192DARI RASIONALITAS SEKULER HINGGA INTEGRASI ILAHI: MENELUSURI KLASIFIKASI ILMU DALAM PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM
https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/712
<p><em>Penelitian ini membahas klasifikasi ilmu dari perspektif Barat dan Islam, menyoroti perbedaan utama dalam tujuan, pendekatan, dan hierarki pengetahuan. Perspektif Barat cenderung membatasi ilmu pada aspek fisik dan empiris, sedangkan Islam mengintegrasikan aspek spiritual dan moral dalam klasifikasi ilmunya. Meskipun berbeda, keduanya dipandang mampu saling melengkapi, sehingga dapat mendukung terciptanya harmoni antara ilmu pengetahuan dan ajaran agama dalam mencapai kesejahteraan umat. Studi ini menggunakan metode studi literatur dari berbagai sumber untuk memperjelas perbedaan dan kesamaan tersebut.</em></p>Azmi Zulfa ZaharaArditya PrayogiDewi SarahEko Dwi Nurhuda
Copyright (c) 2025 Azmi Zulfa Zahara, Arditya Prayogi, Dewi Sarah, Eko Dwi Nurhuda
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-11-282025-11-2846329335