https://journal.nabest.id/index.php/annajah/issue/feedAn Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)2025-11-03T14:17:01+07:00Dr. Muhamad Rudi Wijayarudiwijaya68@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong><span style="text-align: justify; font-size: 0.875rem;">khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam. <strong>Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) </strong>terbit 6 Kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November dengan jumlah naskah sebanyak 6 Naskah.</span></p> <table style="width: 100%;" border="0" width="100%" rules="none"> <tbody> <tr> <td style="width: 25.4282%;" width="190" height="100"><img style="float: left;" src="https://journal.nabest.id/public/journals/2/journalThumbnail_en_US.jpg" width="200" height="318" /></td> <td style="width: 74.4401%;"> <table class="data" style="height: 257px; width: 100%;" border="0" width="100%"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Journal Title</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><strong>An Najah <em>(Jurnal Pendidikann Islam dan Sosial Keagamaan)</em></strong></td> </tr> <tr style="height: 23px;" valign="top"> <td style="height: 23px;" width="30%"><strong>Subjects</strong></td> <td style="height: 23px;">:</td> <td style="height: 23px;" width="70%"><strong>annajah</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Language</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">Indonesia and English</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>e-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-965X</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>p-ISSN</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">2964-9633</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Frequency</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%">Januari, Maret, Mei, Juli, September dan November</td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Publisher</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a title="WEB" href="https://web.nabest.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>NAJAH BESTARI</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>DOI</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%">-</td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Citation Analysis</strong> </td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a href="https://scholar.google.com/citations?user=LGFEnskAAAAJ&hl=en&authuser=1" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></td> </tr> <tr style="height: 36px;" valign="top"> <td style="height: 36px;" width="30%"><strong>Editor-in-chief</strong></td> <td style="height: 36px;">:</td> <td style="height: 36px;" width="70%"><a title="Google scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=cbKZSNcAAAAJ&hl=en" target="_blank" rel="noopener"><strong>Dr. Muhamad Rudi Wijaya</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="30%"><strong>Email</strong></td> <td style="height: 18px;">:</td> <td style="height: 18px;" width="70%"><a href="mailto:rudiwijaya68@gmail.com">rudiwijaya68@gmail.com</a> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> </tbody> </table>https://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/653WARISAN PENDIDIKAN ABAD PERTENGAHAN: KONTRIBUSI ISLAM DAN KRISTEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN MODERN2025-11-01T15:06:12+07:00Innayatul Magfirahinnayatulmagfirah@gmail.comSugeng Listyo Prabowoinnayatulmagfirah@gmail.com<p>Tulisan ini mengkaji kontribusi pendidikan Islam dan Kristen pada Abad Pertengahan terhadap pembentukan sistem pendidikan modern. Melalui pendekatan historis-komparatif, artikel ini menguraikan bagaimana institusi pendidikan seperti madrasah dalam tradisi Islam dan sekolah katedral serta universitas dalam tradisi Kristen menjadi fondasi penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Di tengah keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat umum, kedua tradisi tersebut berhasil membentuk pusat-pusat pembelajaran yang mendorong kemajuan intelektual. Interaksi antara dunia Islam dan Kristen, termasuk melalui penerjemahan karya ilmiah ke dalam bahasa Latin, memicu gelombang baru pemikiran yang mengantarkan Eropa pada masa Renaisans. Warisan intelektual dari kedua peradaban ini turut melahirkan sistem universitas, kurikulum rasional, serta nilai-nilai etika dan spiritual yang masih menjadi bagian integral dalam pendidikan kontemporer. Oleh karena itu, pendidikan modern tidak dapat dilepaskan dari kontribusi dan dialog lintas budaya yang terjadi pada masa lampau</p>2025-11-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Innayatul Magfirah, Sugeng Listyo Prabowohttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/647PENDIDIKAN ISLAM BUKAN SEKADAR ILMU: MENELAAH FONDASI AKSIOLOGIS SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN AKHLAK2025-10-29T13:42:10+07:00Fika Heriyati12310124585@students.uin-suska.ac.idNurhasanah Chan12310123318@students.uin-suska.ac.idHerlini Puspika Sariherlini.puspika.sari@uin-suska.ac.id<p>Aksiologis merupakan fondasi penting dalam pendidikan Islam sebagai dasar pembentukan akhlak peserta didik. Pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penyampaian ilmu, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai moral dan spiritual yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode kajian kepustakaan, penelitian ini menelaah konsep aksiologi sebagai landasan nilai dalam proses pendidikan, serta hubungannya dengan pembentukan karakter dan perilaku manusia. Hasil kajian menunjukkan bahwa aksiologi berperan penting dalam menentukan arah, tujuan, dan metode pendidikan agar berpijak pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, amanah, dan tanggung jawab. Ilmu dan akhlak dipahami sebagai dua dimensi yang tidak dapat dipisahkan dalam membentuk manusia seutuhnya. Guru dan lembaga pendidikan menjadi agen utama internalisasi nilai melalui keteladanan dan penciptaan ekosistem pendidikan yang berorientasi moral. Namun, implementasi nilai aksiologis menghadapi tantangan di era modern seperti pengaruh sekularisme, globalisasi budaya, dan media digital. Oleh karena itu, strategi pembelajaran berbasis nilai harus bersifat reflektif, kontekstual, serta terintegrasi dalam kurikulum agar pendidikan Islam mampu melahirkan generasi yang berilmu, berakhlak, dan berkarakter kuat.</p>2025-10-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Fika Heriyati, Nurhasanah Chan, Herlini Puspika Sarihttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/638KEMAMPUAN GURU PAI MEMBERIKAN UMPAN BALIK PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO2025-10-22T20:54:09+07:00Yunita Ibrahimyunitaibrahim214@gmail.comBaso TolaBtola123@iaingorontalo.ac.idWiwik Pratiwi Haliaswiwikhalias88@iaingorontalo.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam memberikan umpan balik serta dampaknya terhadap proses pembelajaran di SD Negeri 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru PAI dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan umpan balik yang mencakup umpan balik langsung, tidak langsung, positif, dan negatif. Guru mampu menyesuaikan bentuk umpan balik sesuai karakteristik siswa dan situasi pembelajaran, sehingga siswa lebih memahami kesalahan, termotivasi untuk memperbaiki diri, serta aktif dalam kegiatan belajar. Umpan balik yang diberikan juga menciptakan suasana belajar yang komunikatif, membangun hubungan positif antara guru dan siswa, serta meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran PAI.</p>2025-10-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Yunita Ibrahim, Baso Tola, Wiwik Pratiwi Haliashttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/629PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPAS MATERI TUMBUHAN SUMBER KEHIDUPAN DI KELAS IV SDN 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO2025-10-12T10:06:57+07:00Naisa Pontohnaisapontoh@gmail.comMujahid Damopoliimujahiddampolii@iaingorontalo.ac.idSuhendra Iskandarsuhendra_iskandar@iaingorontalo.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi Quizizz terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian terdiri dari seluruh peserta didik kelas VIII-2 sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Quizizz berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar peserta didik dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,593 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai koefisien determinasi (R² = 0,352) menunjukkan bahwa 35,2<strong>% </strong>variasi minat belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan media Quizizz, sedangkan 64,8<strong>%</strong> sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran digital interaktif seperti Quizizz terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan, serta meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak</p>2025-10-12T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Naisa Pontoh, Mujahid Damopolii, Suhendra Iskandarhttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/654KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DIGITAL : TANTANGAN DAN STRATEGI KEPALA SEKOLAH DI ERA MODERN2025-11-03T13:50:41+07:00M. Agus Kurniawanbagusk399@gmail.comSolehanbagusk399@gmail.comDedi Lazwardibagusk399@gmail.com<p>Kepemimpinan digital kepala sekolah menjadi faktor penentu dalam keberhasilan transformasi pembelajaran abad ke-21. Studi ini bertujuan mengungkap tantangan dan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran digital di masa kini. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data diperoleh melalui observasi kegiatan pembelajaran daring, analisis log Learning Management System (LMS), dokumentasi rencana pembelajaran digital, serta wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan guru. Temuan penelitian menunjukkan lemahnya kapasitas coaching digital, belum terpadu¬nya supervisi daring, dan ketimpangan kesiapan guru dalam penguasaan LMS. Namun, terdapat strategi adaptif yang dikembangkan kepala sekolah, seperti integrasi supervisi digital, penguatan kolaborasi guru, dan pemanfaatan data LMS sebagai basis pengambilan kebijakan. Evaluasi berbasis data juga menjadi praktik penting dalam manajemen inovasi digital. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kapasitas kepemimpinan instruksional digital melalui pelatihan berkelanjutan dan penyediaan kebijakan teknologi yang responsif. Hasil ini memberi kontribusi terhadap pengembangan model kepemimpinan pembelajaran digital berbasis konteks Indonesia</p>2025-11-03T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 M. Agus Kurniawan, Solehan, Dedi Lazwardihttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/652PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN TOLERANSI DI SEKOLAH2025-11-01T11:20:27+07:00Talita Nadia Kamilatalitanadiaka2@gmail.comRafi’ Ghatfhan Syafi’isriw010171@gmail.comNurul Mubinmubin@unsiq.ac.id<p>Pendidikan multikultural merupakan pendekatan yang krusial dan dipandang mampu menjadi solusi efektif dalam upaya menumbuhkan toleransi di sekolah. Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman suku, ras, agama, dan budaya, menghadapi tantangan di mana perbedaan tersebut justru dapat menimbulkan konflik, prasangka, hingga diskriminasi dan bullying di lingkungan pendidikan. Pendidikan multikultural berfungsi sebagai konsep, ide, atau falsafah yang didasarkan pada keadilan sosial dan kesetaraan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa memandang latar belakang. Pendidikan ini berupaya menanamkan kesadaran akan kesetaraan dan penghormatan, serta mengajarkan siswa untuk menerima perbedaan sebagai hal yang alamiah dan sumber kekayaan. Implementasinya di sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, aman, dan inklusif , sekaligus menekan potensi munculnya konflik. Melalui metode pembelajaran yang kolaboratif dan dialog lintas budaya, guru berperan penting sebagai teladan dan fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama lintas latar belakang. Dengan demikian, pendidikan multikultural tidak hanya bertujuan membentuk peserta didik yang cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter toleran dan siap hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk</p>2025-11-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Talita Nadia Kamila, Rafi’ Ghatfhan Syafi’i, Nurul Mubinhttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/643PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOGAN AVENUE PROBLEM SOLVING (LAPS)-HEURISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 SUMBERREJO2025-10-27T10:23:45+07:00Nuryanto, S.Ag, M.PdYnur877@gmail.comLailatul KhasanahLailatulkhasanah2202@gmail.com<p>Pendidikan sangat penting bagi penyiapan anak-anak untuk menghadapi kehidupannya di masa mendatang. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung. Pendidikan matematika di sekolah dasar bertujuan membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan hasil belajar siswa yang rendah, siswa kurang aktif dan kurang fokus saat pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran logan avenue problem solving LAPS Heuristik terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Sumberrejo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen yang digunakan yaitu Pre-Eksperimen Design. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III yang berjumlah 25 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan 5 kali pertemuan. Analisis data menggunakan pengujian hipotesis menggunakan uji wilxocon. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukan Wtabel = 89 > Whitung = 6,5 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran logan avenue problem solving LAPS Heuristik efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penyajian data dalam tabel kelas III SDN 1 Sumberrejo</p>2025-10-27T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Nuryanto, S.Ag, M.Pd, Lailatul Khasanahhttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/637PENERAPAN FALSAFAH HIDUP MOTOTOMPIAN MOTOTABIAN MOTOTANOBAN BERBASIS MODERASI BERAGAMA DALAM PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU2025-10-22T17:13:24+07:00Rafli Datundugonraflidatundugon@gmil.comSaid Subhan Posangisaidsubhan70@iaingorontalo.ac.idRinaldi Datunsolangdatunsolanginal@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan falsafah hidup <em>Mototompian, Mototabian,</em> dan <em>Mototanoban</em> berbasis moderasi beragama dalam <em>Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)</em> di SMA Negeri 2 Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan falsafah hidup masyarakat Bolaang Mongondow ini mampu memperkuat karakter peserta didik yang berakhlak mulia, toleran, gotong royong, dan religius. Nilai <em>Mototompian</em> menanamkan kesadaran untuk saling memperbaiki diri, <em>Mototabian</em> menumbuhkan rasa kasih sayang dan empati sosial, sedangkan <em>Mototanoban</em> mengajarkan pentingnya saling mengingatkan dalam kebaikan. Ketiga nilai tersebut diintegrasikan dalam berbagai kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif. Dengan demikian, penerapan falsafah hidup lokal berbasis moderasi beragama ini menjadi model pendidikan karakter yang relevan dalam membentuk generasi muda yang berbudaya, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan.</p>2025-10-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Rafli Datundugon, Said Subhan Posangi, Rinaldi Datunsolanghttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/655IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KEPALA MADRASAH BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA GURU DI MTs NURUL IMAN BANUMAS OKU TIMUR2025-11-03T14:17:01+07:00Ari Dwiantoaridwianto@stitnuokutimur.ac.idSuci Hartatisucihartati20@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi gaya kepemimpinan kharismatik kepala madrasah berdasarkan nilai-nilai Islam dalam meningkatkan disiplin kerja guru di MTs Nurul Iman Banumas OKU Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala madrasah menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik yang berlandaskan nilai-nilai Islam, seperti keteladanan, tanggung jawab, dan musyawarah. Implementasi gaya ini berhasil meningkatkan disiplin kerja guru melalui pendekatan pembinaan yang humanis dan keteladanan pemimpin. Nilai-nilai Islam yang tercermin dalam gaya kepemimpinan kharismatik berperan penting dalam menciptakan budaya kerja yang disiplin dan harmonis di lingkungan madrasah</p>2025-11-03T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Ari Dwianto, Suci Hartatihttps://journal.nabest.id/index.php/annajah/article/view/628PERKEMBANGAN ILMU PSIKOLOGI AGAMA DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH ISLAM2025-10-10T13:12:34+07:00Yasmin Nabila Khusnawarohrivaldorahmanhidayat458@gmail.comRivaldo Rahman Hidayatrivaldorahmanhidayat458@gmail.comRahmat Putra Jayarivaldorahmanhidayat458@gmail.comHalim Musatkimrivaldorahmanhidayat458@gmail.comhikhmatul Fadhilarivaldorahmanhidayat458@gmail.comFiky Sandez Alfarisrivaldorahmanhidayat458@gmail.comHamzah Irfandarivaldorahmanhidayat458@gmail.comAryogo Adi Gunarivaldorahmanhidayat458@gmail.com<p>Berangkat dari asumsi bahwa psikologi sebenarnya merupakan kajian penjelasan yang sistematis berupa gambaran jiwa, perilaku, dan fungsi mental manusia. Namun demikian, dalam dunia psikologi modern, kajian seputar problem konsep diri dengan proses kesadaran keberagamaan sebagai tolak ukur kejiwaan manusia masih diterlantarkan. problem kejiwaan yang bermasalah sesungguhnya berangkat dari masalah pendefinisian yang tidak esensi itu. Problem tersebut disebut dengan konsep nafs yang jauh dari makna sesungguhnya hal ini berbeda sama sekali dengan makna diri dalam psikologi Islam. para psikolog muslim menghadirkan makna diri lebih kepada hal-hal yang sangat esensi, yang disebut dengan ruh dan fitrah. disiplin ilmu psikologi modern. Sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan, psikologi merupakan disiplin ilmu yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai entitas dari representasi keilmuan yang bersifat empiris-realistis sehingga hanya mungkin didekati dengan pendekatan objektif. Sifatnya yang objektif itulah yang menjauhkannya dari disiplin ilmu keagamaan. Bahkan, di kalangan sebagian psikolog ada anggapan bahwa spiritualitas agama sebagai penyebab kemandekan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, ilmu pengetahuan dalam perspektif sebagian kaum agamawan merupakan ancaman terhadap dogma agama.</p>2025-10-10T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Yasmin Nabila Khusnawaroh, Rivaldo Rahman Hidayat, Rahmat Putra Jaya, Halim Musatkim, hikhmatul Fadhila, Fiky Sandez Alfaris, Hamzah Irfanda, Aryogo Adi Guna